Ulama Berpengaruh di Irak Mundur Dari Politik, Bentrokan Maut Meletus

IRAK, POSKOTA.CO.ID - Sedikitnya 22 orang tewas sejak kekerasan meletus setelah ulama Syiah berpengaruh Muqtada Al Sadr mengumumkan mundur dari politik.

Militer Irak pada Selasa (30/8/2022) menyebutkan sejumlah roket diluncurkan di bagian Kota Baghdad yang dijaga ketat.

Bentrokan yang melibatkan pendukung Muqtada Al Sadr pasca kekerasan pada Senin mencakup pertempuran dengan pasukan keamanan Irak dan kelompok-kelompok Syiah yang saling bersaing.

Militer Irak mengumumkan jam malam nasional dan meminta para demonstran meninggalkan Zona Hijau, pusat kehadiran internasional di Baghdad.

Dikutip dari VOA, kekerasan pecah beberapa jam setelah Muqtada Al Sadr mengumumkan mundur dari politik akibat kebuntuan politik di negara itu.

Partai ulama ini meraih kursi terbanyak dalam pemilu Oktober lalu tetapi bukan mayoritas. Dia menarik seluruh anggota partainya dari parlemen pada Juni lalu setelah menolak membentuk pemerintahan koalisi dengan lawan-lawan Syiah yang didukung Iran.

Muqtada Al Sadr bersikeras agar seluruh parlemen dibubarkan dan pemilu dini diselenggarakan.

Kebuntuan menyebabkan ketidakpastian dan volatilitas politik di Irak. Para pengikut Muqtada Al Sadr melancarkan aksi duduk berpekan-pekan di parlemen untuk mendesakkan tuntutan ulama tersebut.

Muqtada Al Sadr telah mundur dari politik pada masa lalu namun kemudian kembali lagi ke pemerintah. Para pengecam mengesampingkan langkah terbarunya sebagai upaya untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh.

Ulama Syiah ini memiliki banyak pengikut dan mendapatkan dukungan dengan menentang AS dan Iran.