Kacau! Wagub Jabar Minta Kasus Perundungan Bocah SD Setubuhi Kucing Tak Lanjut ke Meja Hijau

Senin 25 Jul 2022, 13:55 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. (Dok. Poskota)

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. (Dok. Poskota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub JabarUu Ruzhanul Ulum mengaku mendapat mandapat tugas dari Gubernur Ridwan Kamil, untuk menemui keluarga korban bocah yang meninggal akibat perundungan pemaksaan setubuhi kucing di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (23/7/2022).

Ia meminta agar dugaan kasus perundungan di Kabupaten Tasikmalaya tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlanjut ke meja hijau.

Wagub Jabar itu bahkan memandang bahwa aksi tersebut hanyalah sebuah candaan.

Uu menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya untuk mengetahui lebih jelas perkara tersebut.

Langkah itu dilakukannya karena mendapat tugas dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Setelah mendengarkan kronologi dari Ketua KPAID, sebenarnya yang viral di masyarakat, ada persetubuhan lah itu yang lain, saya lihat videonya enggak mungkin ya (ada persetubuhan), apalagi anak kecil seperti itu," tutur Uu kepada wartawan di Tasikmalaya, Sabtu (23/7/2022).

"Mohon maaf yah biar lebih jelas, itu (kemaluan korban) juga enggak 'bangun' yah, mau bersetubuh bagaimana," tambahnya.

Setelah melihat video itu, Uu menilai tidak ada persetubuhan antara korban dengan kucing.

Namun ia memandang bahwa ada orang yang sengaja memanfaatkan, sehingga pada tampilan video tersebut kemudian disebarkan.

Ia meminta agar semua tidak berandai-andai sebelum ada temuan pasti terkait meninggalnya korban yang masih berusia 11 tahun itu.

"Yang telah beredar asumsi masyarakat, tapi butuh penyidikan dari ahlinya. Namun, kejadian yang telah terjadi itu agar masyarakat jangan membagikan hingga diviralkan," jelas Uu.

Uu mengungkapkan bahwa dirinya sudah bertemu langsung dengan keluarga korban.

Hasil dari pertemuan itu, menurutnya mereka tidak memiliki niat lebih hingga ke meja hijau, apalagi untuk memanfaatkan situasi.

Yang diharapkan oleh keluarga, menurutnya adalah islah dari kedua belah pihak agar mereka bisa hidup kembali di masyarakat.

"Karena mereka (para pelaku) masih tetangga," jelas Uu.

Oleh karena itu, ia meminta agar aparat penegak hukum tidak melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau.

Namun langkah hukum menurutnya hal yang sah untuk terciptanya keadilan, Uu pun tidak menampik jika ada tekanan yang membuat keluarga pelaku trauma.

"Berkaitan dengan kejadian di Tasikmalaya secara hukum sosial lebih berat," tutur Uu.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya saat kecil kerap mendengar adanya kejadian persetubuhan manusia dengan hewan.

"Kejadian itu dengan kerbau berada di Cikatomas, tetangga saya dengan ayam. Karena, hal itu merupakan candaan dan biasa, jangan diviralkan, makanya disudahi kasus tersebut," ujar Uu.

Sebagai informasi, Ridwan Kamil yang mengecam keras kejadian itu serta meminta para pelakunya dihukum sesuai aturan.

Hal ini senada dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian PPA yang mengecam keras kejadian ini dan akan melakukan berbagai upaya supaya tak terulang kembali.

Lebih lanjut, Uu mengaku kejadian anak setubuhi hewan sudah biasa sejak masa kecilnya dulu dan itu hanya sebuah candaan.

Wah, bagaimana tanggapan kamu nih?(*)

 

Berita Terkait

News Update