Presiden Prabowo Tunjuk Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Warganet Beri Respon Negatif

Sabtu 26 Apr 2025, 14:56 WIB
Potret delegasi Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus. (Sumber: X/@Marsell_Wawo)

Potret delegasi Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus. (Sumber: X/@Marsell_Wawo)

POSKOTA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto mengutus Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia.

Selain Jokowi, Prabowo juga mengutus eks Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono,  dan Menteri HAM Natalius Pigai.

Dalam keterangan Vatikan News sebanyak 130 delegasi negara dan organisasi internasional diperkirakan hadir, termasuk 12 raja yang sedang berkuasa dan 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, dan pejabat tinggi lainnya.

“Peti mati akan disaksikan oleh banyak orang, yang diperkirakan berjumlah beberapa ratus ribu orang, yang datang dari semua latar belakang geografis, sosial, politik, dan budaya untuk memberikan penghormatan terakhir mereka,” keterangan dari Vatikan News dikutip pada Sabtu, 26 April 2025.

Baca Juga: 130 Delegasi Negara Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Presiden Prabowo Utus Jokowi

Dalam penunjukkan Jokowi sebagai perwakilan Indonesia, memunculkan pro dan kontra. Bahkan tak sedikit yang merespon negatif.

Penilaian dari warganet seharusnya yang hadir dalam upacara tersebut bagian dari pemerintahan, karena Gereja Katolik memiliki posisi politik yang kuat.

Respon Negatif Warganet

Sejumlah warganet memberikan respon negatif terkait penunjukkan Jokowi sebagai perwakilan Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus.

“Ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal, yang datang bukan kaleng-kaleng dari UK Pangeran Charles dan PM Tony Blair. Ini menggambarkan seberapa penting posisi politik Gereja Katolik,” tulis warganet.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Setelah Paus Fransiskus Wafat? Ini Penjelasan Lengkap Proses Suksesi Kepausan

“Yang terkonfirmasi datang Donald Trump, PM Emmanuel Marcon, Prince William bahkan Sekjen PBB Antonio Gutteres, jadi gak bisa sembarangan dan jelas posisi politik Gereja Katolik segede apa,” kata warganet.

Berita Terkait

News Update