UKRAINA, POSKOTA.CO.ID – Ukraina dan Rusia secara terus menerus mengadakan pembicaraan damai secara online. Namun, salah seorang perunding Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa suasananya telah berubah.
Dilansir darii Reuters pada Sabtu (8/4/2022) Podolyak mengungkapkan bahwa Ukraina tidak mood bicara dengan Rusia dalam suasana saat ini.
Penyebabnya tak lain adalah insiden pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina. Meski demikian, beberapa pejabat Rusia membantah tuduhan pembantaian warga sipil tersebut.
Belum ada kepastian terkait siapa yang bertanggungjawab dalam insiden ini.
Pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan di luar hukum di Bucha, tepat di luar kota Kiev.
Sementara, Moskow membantah menargetkan warga sipil di Ukraina dan mengatakan kematian di Bucha adalah "pemalsuan mengerikan" yang dilakukan oleh Barat untuk mendiskreditkannya.
Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev membantah pembantaian warga sipil di Bucha adalah ulah Rusia.
Medvedev menyebut situasi kota Bucha di Ukraina adalah contoh lain dari propaganda palsu Ukraina, dikutip dari TASS pada Selasa (5/4/2022).
"itu semua adalah berita palsu yang dibuat oleh imajinasi sinis pembuat propaganda Ukraina," Kata Medvedev.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu (3/4) bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah meninggalkan Bucha, yang terletak di wilayah Kiev, pada 30 Maret.
Sementara "bukti kejahatan" muncul hanya empat hari kemudian, setelah petugas Dinas Keamanan Ukraina tiba di kota itu.
Kementerian menekankan bahwa pada 31 Maret, Wali Kota Anatoly Fedoruk telah mengkonfirmasi dalam pidato video bahwa tidak ada pasukan Rusia di Bucha. Namun, dia tidak mengatakan sepatah kata pun tentang warga sipil yang ditembak mati di jalan dengan tangan terikat di belakang.
Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa suasananya pembicaraan antara Ukraina dan Rusia saat ini telah berubah. Ukraina tidak mood bicara dengan Rusia kerena insiden pembunuhan warga sipil di Bucha. (Firas)