39 Orang Ukraina Dilaporkan Tewas Berkeping-keping dalam Serangan Roket di Sebuah Stasiun

Jumat 08 Apr 2022, 18:58 WIB
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang hancur akibat penembakan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Borodyanka, di wilayah Kyiv, Ukraina, Kamis (7/4/2022). (Foto: REUTERS/Marko Djurica).

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang hancur akibat penembakan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Borodyanka, di wilayah Kyiv, Ukraina, Kamis (7/4/2022). (Foto: REUTERS/Marko Djurica).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Otoritas Ukraina melaporkan sedikitnya 39 orang tewas berkeping-keping dan 87 terluka pada Jumat (8/4/2022) saat dua roket menghantam stasiun kereta api di Ukraina Timur yang dipenuhi pengungsi. Padahal, wilayah yang menjadi target penyerangan itu tengah bersiap menghadapi serangan besar Rusia.

Meski begitu, media Reuters belum memverifikasi informasi yang datang dari kota Kramatorsk tersebut.

Gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan ribuan warga sipil berada di stasiun itu pada saat roket-roket itu menyerang. Ia menyebut serangan itu disengaja. Saat ini, kata dia, banyak dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.

"Mereka ingin menabur kepanikan dan ketakutan, mereka ingin mengambil sebanyak mungkin warga sipil," katanya dilansir dari Reuters, Jumat (8/4/2022).

Kyrylenko menerbitkan sebuah foto online yang menunjukkan beberapa mayat di tanah di samping tumpukan koper dan barang bawaan lainnya. Reuters tidak dapat segera memverifikasi foto tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan bahwa rudal yang dikatakan menghantam stasiun tersebut hanya digunakan oleh militer Ukraina dan angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki target yang ditetapkan di Kramatorsk pada hari Jumat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan tidak ada pasukan Ukraina di stasiun itu.

"Pasukan Rusia (menembak) di stasiun kereta biasa, pada orang biasa, tidak ada tentara di sana," katanya kepada parlemen Finlandia dalam sebuah pidato video.

Moskow telah membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya. Pendukung Ukraina dan Barat menyebut itu sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.

Para pejabat ukraina mengatakan Rusia sedang menyusun kembali pasukannya setelah menarik diri dari pinggiran ibu kota Kyiv untuk dorongan baru guna mencoba mendapatkan kendali penuh atas wilayah timur Donetsk dan Luhansk yang sebagian dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow sejak 2014.

Staf umum militer Ukraina mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Rusia fokus untuk merebut pelabuhan Tenggara Mariupol yang terkepung. Mereka hendak bertempur di dekat kota timur Izyum dan terobosan oleh pasukan Ukraina di dekat Donetsk.(*)

Berita Terkait

News Update