Rusia Akan Melanjutkan Pembicaraan dengan Ukraina Meskipun Ada Provokasi

Kamis 07 Apr 2022, 22:37 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (foto: Twitter/ANI)

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (foto: Twitter/ANI)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Rusia akan melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina. Lavrov menambahkan bahwa hal itu tetap akan berlanjut meskipun ada provokasi.

Lavrov mencatat bahwa Ukraina telah mempresentasikan rancangan perjanjian pada Rabu (6/4/2022).

Adapun dia menyebutkan bahwa ini menandai penyimpangan dari ketentuan yang dicatat pada pertemuan yang diadakan di Istanbul, Turki pada Selasa (28/3).

Menlu Rusia mengatakan pada hari Kamis (7/4) bahwa delegasi Rusia tetap akan melanjutkan proses negosiasi. 

“Terlepas dari semua provokasi, delegasi Rusia akan melanjutkan proses negosiasi, mempromosikan rancangan perjanjian kami yang dengan jelas dan lengkap menjelaskan posisi dan tuntutan awal kami,” kata Lavrov 

Selanjutnya, Lavrov mengatakan bahwa ketidakmampuan pihak berwenang Ukraina untuk membuat kesepakatan menunjukkan rencana mereka untuk memperpanjang dan bahkan merusak negosiasi. 

"Kami melihatnya sebagai bukti fakta bahwa rezim Kiev dikendalikan oleh Washington dan sekutunya, yang mendorong Presiden [Ukraina] Zelensky untuk melanjutkan kegiatan militer," Lavrov menyimpulkan. 

Sebelumnya, delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan putaran lain pembicaraan di Istanbul pada 29 Maret lalu. 

Kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky mengatakan setelah pertemuan bahwa Kiev telah mempresentasikan proposal tertulis untuk kesepakatan antara para pihak.

 Medinsky menyatakan bahwa Moskow akan mempertimbangkan proposal dan mengajukan inisiatifnya sendiri, sementara pasukan Rusia akan mengurangi aktivitas mereka di wilayah Kiev dan Chernigov. 

Selain itu, menurut dia, Moskow mengusulkan agar pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dari Rusia dan Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina dilakukan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian damai oleh menteri luar negeri kedua negara. (Firas)

Berita Terkait

News Update