JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan atau OTT KPK. Dia ditangkap bersama 10 orang lainnya.
"KPK melakukan tangkap tangan salah satu bupati di wilayah Kaltim yaitu Bupati Penajam Paser Utara beserta 10 orang pihak terlibat," kata Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam keterangan singkat, Kamis (13/1/2022).
OTT tersebut, kata Firli, dilakukan oleh tim Kedeputian Bidang Penindakan KPK.
Namun, Firli belum mau menjelaskan lebih rinci ihwal penangkapan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud dan kolega dengan alasan tim yang melakukan kegiatan OTT KPK masih bekerja.
"Mohon maaf rekan-rekan, kami belum merespons karena kami masih bekerja. Terima kasih atas dukungan masyarakat dan seluruh pihak sehingga KPK bisa melaksanakan tugas-tugas pemberantasan korupsi," ujar Firli.
Firli menambahkan, KPK bakal terus bekerja, melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap praktik-praktik korupsi di Indonesia.
"KPK akan terus bekerja sampai indonesia bebas dan bersih dari korupsi. Tapi KPK sangat menyadari bahwa pemberantasan tidak dapat dilakoni oleh satu lembaga atau satu orang," imbuhnya.
"Perlu kerja dan andil seluruh rakyat indonesia serta segenap kamar kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif dan partai politik beserta segenap anak bangsa. Mari kita wujudkan Indonesia yang terbebas dan bersih dari korupsi," pungkasnya.
Lihat juga video “Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Biasa Saja”. (youtube/poskota tv)
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengungkapkan, OTT Bupati Penajam Paser Utara diduga terkait penerimaan suap dan gratifikasi.
"Perlu kami sampaikan bahwa benar KPK kemarin tanggal 12 Januari 2022 telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Penajam Paser Utara atas dugaan penerimaan suap dan atau gratifikasi," katanya.
"Sementara ini kami masih melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam untuk memperjelas duduk perkaranya. Karena itu kami minta masyarakat bersabar dan memberi kesempatan kepada tim KPK untuk bekerja menyelidik kasie ini, selanjutnya nanti akan kami infokan secara lebih komprehensif," sambungnya. (ys)