JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gadis cilik yang menjadi korban pencabulan oleh aki-aki penjual mainan di Penjaringan, Jakarta Utara mengalami rasa trauma.
Menurut keterangan Ibu korban (43) dalam beberapa pekan terakhir, gadis cilik itu tak mau lagi salat di Mushala. Putrinya trauma dan takut bertemu dengan Y alias Abah terduga pelaku pencabulan.
Pasalnya menurut keterangan beberapa korban, Abah selama ini melakukan pencabulan di dalam musala saat waktu salat Zuhur dan Ashar.
"Kalau disuruh salat enggak mau takut. Saya bilang takut kenapa? Nggak apa-apa mah takut diomelin ada Abah," ujar MW saat ditemui dikediamannya, Jumat (19/11/2021).
Tak hanya ke Musala, bahkan putrinya merasa takut diajak pergi ke Pasar Malam. Pasalnya, si Abah merupakan penjual mainan di Pasar Malam yang ada setiap Senin.
"Kalau aku ajak ke pasar malam, enggak mau takut katanya masih trauma, takut ketemu," ujarnya.
Dari situlah Si Ibu mulai menaruh rasa curiga. Kemudian, Si Ibu terus mengorek keterangan pada gadis cilik putrinya, kenapa ia taku bertemu dengan Abah.
Namun, gadis cilik itu tak mau terus terang dengan MW perihal apa yang telah dilakukan oleh si Abah.
Kemudian, tak lama dia mendengar cerita darigadis cilik yang merupakan teman putrinya, bila dia juga merasa takut bertemu dengan Abah.
Ia pun coba mengorek keterangan dari gadis cilik tersebut terkait perihal apa yang dilakukan si Abah sehingga dia merasa takut.
"Katanya diciumin diraba-raba. Terus aku berhenti dong, hei ama siapa di ciumin? sama Abah katanya. Terus anak itu ngaku katanya dipegang payudaranya di ciumin," terang MW.
Menurutnya, modus si Abah dalam melancarkan aksi mesumnya dengan cara memberikan mainan secara cuma-cuma dan uang jajan pada bocah-bocah perempuan. Sehingga, bocah perempuan yang masih polos itu, nurut pada si Abah.
"Dikasih mainan biasa dikasih uang jajan Rp10 ribu kadang Rp5 ribu," jelasnya.
Kemudian, MW melaporkan kejadian tersebut pada keluarga si bocah perempuan itu, dan langsung berkonsultasi pada ketua RT setempat.
Dikatakan MW ada sekitar 8 gadis cilik di bawah umur yang menjadi korban pencabulan si aki-aki penjual mainan di pasar malam.
Setelah melakukan perundingan dengan keluarga korban lainnya, mereka sepakat melaporkan aksi bejat si aki-aki ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Sementara, Kanit IV Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ipda Arif Widodo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga korban.
"Memang benar adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap gadis cilik di bawah umur, korban ini lebih dari satu," kata Arif.
Arif memastikan saat ini polisi sedang mendalami kasus pelecehan seksual yang menimpa bocah perempuan di bawah umur tersebut. "Kami sedang mendalami, pelakunya sudah kita ketahui," singkat Arif. (*)