JIKA ingat saat istrinya, Atun, 28, disosor lelaki lain, hati Sabar, 35, sakit sekali.
Tapi ketika dua anaknya bakal kehilangan kasih sayang ibu selama istri di penjara, Wawan tak tega pidanakan istri sendiri.
Maka Sabar cabut perkaranya dari polisi, dan diharapkan Atun akan jadi ibu rumahtangga yang baik.
Jarang lho lelaki berwatak seperti Puntadewa wayang kulit. Serba ikhlas ketika miliknya diminta orang.
Jangankan hanya rokok sebatang saat ngobrol di warung kopi, istri sendiri diminta orang pun, diberikan juga.
Bagaimana nanti, di malam hari apa nggak kedinginan? Bagi Prabu Puntadewa soal begituan tak terlalu dipikirkan benar.
Faktanya, rumahtangganya bersama Drupadi juga hanya punya satu anak.
Lelaki mirip Prabu Puntadewa itu dari Tangsel (Banten) salah satunya adalah Sabar, warga Kademangan Kecamatan Setu.
Meski dia tak tahu siapa Prabu Puntadewa itu, tapi sesuai nama dirinya, meski melihat istrinya mesum dengan lelaki lain, dia tetap saja sabarrrr!
Prinsipnya, Allah saja maha pemaaf, kok manusia hasil ciptaannya tak bisa memaafkan istri hanya soal begituan.
Awalnya rumahtangga Sabar – Atun cukup bahagia. Apa lagi dua anak telah lahir dari hasil kerjasama nirlaba selama 4 tahun berumahtangga.
Tapi belakangan ada setan lewat, sehingga Atun kemudian bisa terpikat dengan lelaki lain, Kosim, 32, warga Cisauk.
Tak hanya terpikat, Atun mau saja dibawa ke rumah kontrakan untuk menuntaskan nafsu birahi pria beranak dua itu.
Namanya barang baru, pelayanan Kosim memang luar biasa bagi Atun.
Ibarat permainan bola, lelaki ini sangat mahir menggiring bola sampai ke depan gawang lawan.
Atun sebagai kiper menduga bola akan masuk ke kiri, tapi ternyata mak kluwerrrrr...... bola jadi belok ke kanan.
Tentu saja Atun jadi kebobolan 1-0. Uniknya, usai mencetak gol Kosim tak dikerubuti pemain lain.
Sabar selama ini tak tahu permain istrinya itu. Cuma malam hari dia tak lagi maksimal melayani suami, bahkan sering beralasan capek dan ngantuk.
Rupanya dia sudah kenyang di luaran. Tapi karena tak ada bukti-bukti otentik, Sabar hanya diam saja.
Dia sangat memaklumi alasan istri, memang dia siang hari sudah capek momong dua anaknya. Masak malam hari harus momong bapaknya, minta gendong lagi........
Tiba-tiba ada teman menginformasikan bahwa istrinya suka jalan bareng dengan seorang lelaki tetangga kampung, tapi sudah beda kecamatan.
Karena data-data itu begitu akurat, Sabar penasaran untuk membuntuti.
Maka ketika istri pamitan mau ke rumah famili sebentar, dia mengizinkan saja.
Bagaimana dengan kedua anaknya, dititipkan sama pembantunya saja.
Begitu istri berangkat, diam-diam Sabar membuntuti. Ternyata bininya menuju ke sebuah rumah kontrakan di daerah Cisauk.
Sabar lalu lapor Pak RT setempat dan langsung dilakukan penggerebekan.
Ketika aksi mesum itu disweping, didapati Atun – Kosim sudah tanpa busana, gidal-gidul kayak tuyul.
Keduanya lalu digelandang ke Polsek Cisauk. Dalam pemeriksaan Kosim mengakui bahwa sudah punya anak dua.
Tapi rumahtangganya sedang oleng, karena istri minta cerai bahkan sudah pisah rumah.
Nah, selama istri meninggalkan rumah kontrakan tersebut Kosim memasukkan Atun sebagai Plt dalam urusan ranjang.
Karena skandal ini, baik Atun maupun Kosim kena pasal perzinaan di mana hukumannya bisa sampai 9 bulan.
Ketika ditanya pak polisi, apa sudah mantap mau pidanakan istrinya? Ternyata jawabnya, “Enggak sajalah Pak. Perkara saya cabut, kasihan anak-anak di rumah.”
Tentu saja Kosim – Atun tak jadi ditahan. Sabar berharap dengan kejadian ini istrinya sadar dan kembali ke jalan yang benar.
Lagian mau dipenjara di mana, wong Lapasnya baru saja terbakar. (GTS)