Oleh Yahya Abdul Hakim, Wartawan Poskota
DKI Jakarta dan di wilayah lain di Pulau Jawa masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan kondisi level berbeda di setiap kota.
Di Jakarta sendiri saat ini masa PPKM sudah turun setingkat menjadi level tiga dari PPKM lanjutan sebelumnya.
Sejumlah kebijakan pembatasan sebagian sudah mulai dilonggarkan di antaranya kegiatan sekolah tatap muka, pusat perbelanjaan bahkan kafe dan bar yang tentunya dalam pengawasan protokol kesehatan (prokes) ketat serta pembatasan operasional yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Namun rupanya kebijakan ‘pelonggaran’ itu dianggap oleh sebagaian masyarakat sebagai ‘tanda’ pandemi Covid-19 sudah berakhir.
Apalagi bagi mereka yang sudah divaksin, merasa sudah kebal virus. Fakta tersebut bisa dilihat di sekitar kita, di jalan, kantor, apalagi pasar tradisional.
Penggunan masker kian terabaikan, jaga jarak dan kerumunan sudah terlupakan.
‘Mereka’ menjadikan momen pelonggaran sebagai ajang euforia, menganggap pandemi sudah tak lagi menakutkan.
Kerumunan terpantau di mana-mana, terutama di kafe dan bar.
Seperti yang belum lama ini terjadi di Kafe Holywings, Kemang, Jakarta Selatan pada pekan lalu.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial (medsos), kerumunan di dalam kafe tersebut ‘menyemut’, puluhan bahkan mungkin ratusan pengunjung terlihat asik bergoyang dan berdendang sambil sesekali menenggak minuman beralkohol sebelum digerebek petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP Jakarta Selatan.