Jangan Mudah Percaya Janji Investasi Meski dengan Kerabat Dekat Sendiri, Ujungnya Nyawa Jadi Taruhan!

Senin 13 Sep 2021, 06:00 WIB
Tangkapan Layar CCTV, saat tersangka menganiaya para korban di ruang tamu milik keluar Dodi Sutriadi mawar indah, Blok CH 16, RT.008 RW.019, kelurahan pejuang, kecamatan Medan satria, Kota Bekasi. Minggu (12/09/2021) siang. (Foto/Ist)

Tangkapan Layar CCTV, saat tersangka menganiaya para korban di ruang tamu milik keluar Dodi Sutriadi mawar indah, Blok CH 16, RT.008 RW.019, kelurahan pejuang, kecamatan Medan satria, Kota Bekasi. Minggu (12/09/2021) siang. (Foto/Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sosiologi Umum dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar, mengingatkan pada masyarakat, jangan mudah percaya dengan janji investasi meskipun dengan teman atau kerabat dekat.

Menurutnya, justru orang yang menjanjikan investasi dengan keuntungan besar, mencari korbannya dari orang-orang terdekat terlebih dahulu.

Seperti contoh kasus satu keluarga terancam percobaan pembunuhan di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Bekasi. 

Di mana orang yang menanam investasi justru dianiaya oleh orang yang mengaku investor.

Dan mirisnya, antar korban dan tersangka merupakan kerabat dekat sejak mereka masih duduk di bangku kuliah.

"Teman itu bisa jadi lawan kalau tidak hati-hati, karena biasa teman itu memanfaatkan temannya juga untuk berbagai macam iming-iming. Kan yang mudah dipengaruhi itu adalah teman," ujar Musni saat dihubungi.

Dikatakannya, bila ada orang yang menawarkan keuntungan besar dengan berinvestasi melaluinya, hal tersebut patut dicurigai dan jangan gampang mengeluarkan uang, apalagi dengan jumlah yang cukup besar.

"Dan ujungnya, uangnya tidak jelas juntrungannya dibawa ke mana," ucapnya.

Tindak kekerasan yang dilakukan si investor, akibat si tersangka yang hilang harapan dan bingung cara mengembalikan uang.

Sehingga, tersangka berbuat nekat dengan menyewa tukang pukul untuk menganiaya sehingga si korban kapok dan tidak berani menagih kembali uangnya.

"Itu hilang harapan untuk mengembalikan uang itu karena disalah gunakan oleh mereka yang menyebut dirinya investor. 
"Nah, mereka menggunakan semacam tukang pukul untuk melampiaskan kepada orang yang menagih," tuturnya.

Berita Terkait

Ingat Pandemi Belum Berakhir

Senin 13 Sep 2021, 06:14 WIB
undefined
News Update