"Sampai saat ini kita masih mempunyai dua opsi, karena kita berdekatan dengan sekolah SDN 28 dan Mekarjaya 3. Jadi di Mekarjaya 3 ini ada tiga ruangan yang kosong. Nanti kita akan menggunakannya untuk murid terdampak di sini," kata dia.
Waktu pembelajaran, kata Rika, kemungkinan akan dibagi dalam dua giliran, yaitu pada pagi dan siang. Dia memastikan pemindahan tempat belajar ini tidak akan berdampak bagi para siswa di dua sekolah yang menjadi tempat belajar sementara SDN Mekarjaya 29. "Di SDN 28 dan Mekarjaya 3 ini ruang kelasnya memang kosong dan tidak terpakai," ungkapnya.
Rika menuturkan, jarak dari SDN Mekarjaya 29 ke SDN 28 dan Mekarjaya 3, tidak begitu jauh, sekitar 200 sampai 300 meter. Dia sudah mengupayakan adanya perbaikan dengan melaporkan kepada Dinas Pendidikan Kota Depok.
"Upaya pertama, kita melaporkan dulu kepada dinas atas kejadiannya. Alhamdulillah, tadi pukul 07.00 WIB direspons baik dan langsung hadir ke sini untuk melihat langsung dan menunggu proses," ujarnya.
Rika menyebut Dinas Pendidikan Depok akan menggelontorkan dana dari pos anggaran tidak terduga untuk memperbaiki sekolah tersebut. Untuk itu, wali murid diharap berdoa dan mohon bersabar. Dia memastikan para murid akan tetap belajar dalam pemantuan guru-guru.
"Jangan khawatir bagi orang tua. Tetap tenang, tidak usah khawatir dan mudah-mudahan ini cepat ada perbaikan renovasi dan kegiatan belajar-mengajar bisa dilakukan seperti biasa," katanya.
Salah seorang wali murid SDN Mekarjaya 29, Rika Mulyani, 35 tahun, menuturkan, yang terpenting saat ini adalah anaknya bisa belajar lagi di sekolah. Dia pun tidak mempermasalahkan jika proses pembelajaran dilangsungkan di sekolah lain.
"Yang terpenting, anak saya bisa sekolah," kata ibu Alvaro Tristan, murid kelas satu SDN Mekarjaya 29, saat ditemui Poskota di kediamannya yang tak jauh dari sekolah tersebut.
Rika menceritakan, sehari sebelum ambruknya sekolah, dia bersama para wali murid lain menggelar rapat. Dia merasa bersyukur kejadian ambruk itu terjadi tengah malam, bukan siang hari saat ada kegiatan. "Untung tidak ada korban," ungkapnya.
Sebelum ambruk, Rika sempat melihat atap bangunan sekolah. Sesekali dia melihat sesuatu jatuh ke plafon, seolah menunjukkan tanda ada yang tak beres dengan atapnya.
"Kondisinya memang atap sekolah ruang kelas yang ada di bawah itu sudah parah. Harapan kami para wali murid, untuk dinas terkait agar segera diperbaiki. Dengan maksud anak-anak kami bisa dapat belajar kembali di kelasnya secara aman," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah, belum merespons Poskota untuk menanggapi atap sekolah yang ambruk itu. Poskota sudah berusaha menghubungi Situ tetapi tidak mendapat tanggapan.