Menurutnya seluruh jaringan pipa-pipa baru yang ditargetkan untuk seluruh wilayah di DKI rampung pada 2030. Jika telah rampung, bisa dipastikan air dari PAM Jaya bisa langsung dikonsumsi masyarakat.
"Sebenarnya kalau pipanya aman-aman aja sih, enggak ada masalah. Tapi, kan, kita juga mengakui ada titik pipa yang bocor gitu, nah yang bocor ini menyebabkan adanya intrusi tanah," ucap Gatra.
Dengan kondisi ini, kata Gatra, PAM Jaya belum berani menyatakan jika air layanan yang dialirkan ke pelanggan siap untuk dikonsumsi. Sebab, selain adanya intrusi tanah, bisa jadi belum ada kesiapan pipa yang food grade.
Ia mencontohkan seperti di rumah susun (rusun) Pesakih, Jakarta Barat, di mana air dari PAM Jaya tidak diperkenankan untuk langsung dikonsumsi karena pipa masih menggunakan yang lama.
"Contoh kaya di Rusun Pesakih, itu kan disuplai IPA Mookervaart. Mookervaart itu notabenenya baru, IPA-nya baru, itu sebenarnya bisa langsung diminum. Tapi karena di rusun Pesakih itu pipanya belum food grade kita enggak berani menyatakan air bisa langsung dikonsumi. Karena kan kualitas pipanya bukan food grade," kata dia.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.