Tarif PAM Jaya Disesuaikan Mulai 2025, Begini Penjelasan Pj Gubernur DKI

Selasa 24 Des 2024, 14:58 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. (Poskota/Pandi)

Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. (Poskota/Pandi)

POSKOTA.CO.ID - Pj Gubernr DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut penyesuaian tarif Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya sudah dalam pertimbangan matang.

"Banyak sekali pertimbangan. Tidak semata-mata tarif PAM Jaya sejak 2007-2024, artinya 17 tahun tak pernah naik. Tapi ada juga ada berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya," kata Teguh kepada wartawan dikutip Selasa 24 Desember 2024.

Salah satu pertimbangan yaitu terkait cakupan pelayanan air bersih 100 persen khususnya di wilayah DKI Jakarta yang ditargetkan rampung 2030 mendatang.

"Apakah itu masalah pembaruan perpipaan, atau kemudian bagaimana masalah 2030 100 persen layanan air, kemudian juga berbagai pertimbangan lainnya," jelas Teguh.

Disisi lain, Teguh melihat penyesuaiam tarif ini tidak akan berdampak kepada masyarakat bawah. Malah disebut tarifnya turun.

"Ternyata juga adalah penyesuaian itu tidak kemudian menaikan tarif semua pihak. Ada beberapa eleman justru turun. Jadi tolong ini dicermati," jelasnya.

Disisi lain, Teguh menyampaikan jika tarif PAM Jaya di DKI Jakarta ketimbang wilayah penyangga seperti Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, yang paling kecil.

"Kemudian juga dibandingkan inflasi yang sekarang, nanti kenaikannya dibandingkan inflasinya jauh lebih ringan. Kalau menyumbang tingkat inflasi, mungkin hanya 0,015 persen," jelasnya.

Penyambungan Jaringan Pipa

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Arief Nasrudin menyebut percepatan penyambungan jaringan perpipaan menjadi kunci utama agar air yang dialirkan PAM Jaya dapat dikonsumsi masyarakat.

Hal ini akan berdampak kepada pengeluaran masyarakat yang sebelumnya mengkonsumsi air minum menggunakan air galon.

"Bahwasannya saat ini aspek tentang lingkungan, aspek kesehatan, bahkan aspek ekonomi akan berdampak ketika nanti kami bisa mempercepat penyambungan jaringan baru, karena di Barat, Utara, Jakarta itu saat ini mereka sangat membutuhkan air perpipaan," kata Arief di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 23 Desember 2024.

News Update