ADVERTISEMENT
Selasa, 6 Desember 2022 11:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
IRAN, POSKOTA.CO.ID - Polisi moral Iran dibubarkan pasca negara tersebut dilanda gelombang unjuk rasa selama lebih dari dua bulan.
Pernyataan ini datang dari seorang pejabat Iran pada hari Minggu (4/12/2022).
Gelombang unjuk rasa tersebut dipicu kematian Mahsa Amini setelah ditangkap karena diduga melanggar aturan ketat cara berpakaian bagi perempuan.
Demonstrasi yang dipimpin oleh perempuan dan disebut pihak berwenang sebagai “kerusuhan”.
Demonstrasi melanda Iran sejak Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, meninggal dunia pada 16 September lalu. Peristiwa itu tiga hari setelah penangkapannya oleh polisi moral di Teheran.
Para pengunjuk rasa membakar jilbab mereka dan meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah. Selain itu semakin banyak perempuan yang tidak mengenakan hijab. Khususnya di beberapa bagian Teheran.
“Polisi moral tidak ada hubungannya dengan lembaga peradilan dan telah dibubarkan,” ucap Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri.
Pernyataannya disampaikan pada sebuah konferensi keagamaan di mana dia memberikan alasan polisi moral dibubarkan.
Pembubaran tersebut menjadi aksi mengalah yang langka dilakukan selama gerakan unjuk rasa tersebut.
Pihak berwenang juga mengakui efek demoralisasi dari krisis ekonomi yang dipicu sanksi Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT