Politisi Ini Sebut Angka Perundungan di Indonesia Masuk Tertinggi di Dunia
Kamis, 28 Juli 2022 20:00 WIB
Share
Perundungan (Sumber ilustrasi: Flyclipart)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perundungan atau bullying anak dapat berdampak sangat mengerikan bagi mental anak.

Seperti peristiwa yang menimpa anak di Tasikmalaya hingga menyebabkan meninggal dunia.

Pernyataan ini disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini.

"Perundungan ini dampaknya mengerikan dari yang dipikirkan orang. Ingat, perundungan bukan candaan, karena dampaknya secara psikologis sangat berat," kata Amelia Anggraini di Jakarta pada Selasa (26/7/2022) seperti dikutip dari Antara.

Biasanya korban mengalami perundungan dapat mengalami stres, tidak memiliki kepercayaan diri, tidak dapat bersosialisasi secara normal, bahkan hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya.

"Melihat dari kronologis kasus kematian bocah SD di Tasikmalaya bukan dari pelecehan seksual melainkan dampak mengerikan dari perundungan," lanjutnya.

Dia pun mengajak semua pihak agar fokus untuk mengantisipasi maraknya perundungan dengan memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai dampak buruknya.

Banyak pihak harus menaruh perhatian serius pengentasan perundungan di kalangan anak-anak dan remaja.

Menurutnya data dari Program untuk Penilaian Siswa Internasional (Programme for International Students Assessment, PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara tertinggi angka perundungan di dunia setelah Filipina, Brunei Darussalam, Republik Dominika, dan Maroko.

"Perundungan bisa dikatakan adalah masalah bangsa dan kita tidak boleh permisif atas tindakan-tindakan perundungan. Secara global angka siswa di Indonesia yang pernah mengalami perundungan mencapai 41,1 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rerata negara-negara OECD," ucapnya.

Halaman
1 2
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -