ADVERTISEMENT

Calon Presiden dari Kalangan Militer, Ini Kata Pengamat

Rabu, 27 Juli 2022 20:00 WIB

Share
Pangi Syarwi Chaniago
Pangi Syarwi Chaniago

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tingkat elektabilitas tokoh militer dalam pemilihan presiden saat ini masih rendah.

Keterangan ini disampaikan Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

Namun tokoh militer masih merupakan calon presiden yang ideal bagi masyarakat.

"Itu sebuah keniscayaan dalam pemilu kita sehingga di dalam Voxpol misalnya bahwa calon presiden dari militer-sipil atau sipil-militer itu termasuk calon ideal yang diinginkan masyarakat," ucapnya di Jakarta pada Selasa (26/7/2022) seperti dikutip dari Antara.

Masyarakat masih mempertimbangkan tokoh militer sebagai presiden karena dianggap sebagai pemimpin yang tegas dan berani.

Namun sebagai calon presiden harus mempunyai racikan modal elektoral yang menjanjikan dan harus bisa mempertahankan tren keterpilihan yang positif.

"Nanti bisa dilihat dari trennya apakah stagnan? Apakah positif? Selain itu dilihat dari tingkat popularitas, tingkat ketenaran, tingkat kepantasan maupun tingkat keterpilihan. Rumusnya sebagian orang yang kenal, sebagian orang kenal memilih, ada juga yang tidak memilih. Racikan elektoral rumusnya seperti itu," ucap Pangi Syarwi Chaniago.

CEO dan Founder Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan narasi pemikiran dari kalangan militer yang mencalonkan diri menjadi presiden harus cocok dengan kebutuhan masyarakat ke depan. Karena tantangannya akan semakin berat dan rumit.

"Itu sejauh mana kompetensi dan kapasitas narasi pikiran apa yang mereka ingin lakukan? Apakah mereka cocok dengan kebutuhan masyarakat Indonesia ke depan. Karena tantangannya dan problematika ke depan tentu lebih berat dan persoalan tentu lebih rumit," jelasnya.

Di samping itu dia mengingatkan bila ada calon presiden dari kalangan anggota TNI yang masih aktif sebaiknya mundur. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT