“Baik-baik di rumah, dan jaga anak-anak,” kata Wakijo sebelum berangkat sambil cium kening istrinya, persis syuting film Indonesia.
Namanya juga tetangga, kepergian Wakijo segera diketahui oleh Pak Kades. Wah, ini peluang emas yang tak boleh disia-siakan. Maka beberapa hari kemudian tengah malam dia blusukan atau mblusuk ke kamar Ny. Tukinah.
Bini Wakijo ini memang sudah siap, sehingga eksekusi setelah sekian lama berkoalisi jan tanja temenan (asyik banget).
Sekali berhasil, Pak Kades jadi ketagihan, lain hari kembali nyatroni kamar Tukinah sampai gemak lontheng-lontheng, krasa penak ndengkeng-ndengkeng. Entah malam yang ke berapa, kembali Kades Samiran dan Tukinah bergoyang.
Cuma sial ada yang mengintip, sehingga kemudian dilaporkan ke Pak RT dan langsung digerebek. Persoalan pun lalu dilaporka ke Polsek Penawanan.
Wakijo yang dikabari bahwa istrinya mesum dengan Pak Kades, tentu saja marah dan malu. Buru-buru dia pulang ke Grobogan, untuk memarahi istrinya. Tadinya janji oleh-oleh bawa empek-empek, yang dibawa malah epek-epek (tangan ) terbuka siap untuk ngeplak istrinya.
Untung segera dicegah anggota keluarga yang lain. Kini Wakijo ke Polsek, untuk minta pertanggungjawaban Kades Samiran. Kades celamitan seperti dia harus dicopot dari jabatannya, atau minimal mengundurkan diri.
Nama Kades Samiran ganti saja jadi Subita alias suka bini tetangga. (GTS)