Stadion JIS, Jakarta, siap untuk menyambut Salat Idul Fitri. (Foto: Aldi)

NEWS

Kadrun dan Cebong Saling Klaim Siapa yang Paling Berjasa di Pembangunan JIS, Jokowi atau Anies? Ternyata Begini Sejarahnya!

Rabu 11 Mei 2022, 00:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Diresmikannya Jakarta International Stadium (JIS) yang disebut sebagai maha karya oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan ramai menjadi perbincangan di media sosial.  

Para warganet yang sering disapa Kadrun sebagai kelompok pendukung Anies Baswedan dan Cebong untuk kelompok pendukung Jokowi saling mengklaim kesuksesan stadion ini.

Banyak pendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memuji stadion ini selesai pada masa jabatannya.

"Lah itu JIS katanya buatan Anies Baswedan, kreatif kan bong!," tulis @Imrajlua2

Sementara para pendukung Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) turut mengklaim terdapat campur tangan Jokowi dalam kesuksesan JIS.

"Ternyata JIS Pak @jokowi yang membangun dan meresmikannya Kenapa ada yang klaim yaa ?? Bukti digital memang kejam kawan," tulis @Maya832063301.

"Stadion JIS adalah proyek multiyears yang sudah dimulai sejak Jokowi (2014) dan 80% pakai dana pusat," terang @03_nakula.

Dari ramainya beragam komentar warganet,  mengutip dari jakarta.poskota.co.id, poskota.co.id coba merangkum proses panjang pembangunan JIS.

Jakarta Internasional Stadium (JIS) berdiri di kawasan Taman BMW memiliki luas total 66,6 hektar.

Kawasan tersebut merupakan aset Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta berdasarkan berita acara serah terima pada 8 Juni 2007. 

Ketujuh perusahaan itu adalah PT Astra Internasional Tbk, Grup Agung Podomoro, PT Prospect Motor, PT Indofica Housing, PT Subur Brothers, REAM PD Pembangunan Jaya, dan PT Yakin Gloria Inc. Dari luas total 66,6 hektar, lahan seluas 26,5 hektar itu diokupasi.

Saat itu, Pemprov DKI Jakarta era Fauzi Bowo akhirnya menggusur bangunan-bangunan liar di sana pada 24 Agustus 2008.  Pemprov DKI kembali menggusur kawasan tersebut pada 8 Oktober 2008. 

Ada sekitar 200 gubuk liar yang dirobohkan secara paksa. Puing-puing bangunan dibakar petugas ketenteraman dan ketertiban Pemprov DKI. 

Pemerintah ingin segera menguruk lahan sebagai tahap awal pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional.

Selain kompleks stadion olahraga, beberapa bagian Taman BMW juga dirancang sebagai taman kota. 

Taman BMW akan memiliki jalur lari, bersepeda, dan wisata air. 

Selain itu, ruang terbuka hijau dan resapan air juga tersedia untuk membantu mengurangi banjir.

Sayangnya rencana Pemprov tidak berjalan mulus, Taman BMW terhambat sengketa kepemilikan tanah. 

Warga bernama Donald Guilaime Wolfe mengklaim sebagai pemilik sebagian tanah Taman BMW.

Tanah itu diklaim warisan orangtua Donald yang diserobot tanpa ganti rugi dan menjadi Taman BMW. Mereka meminta ganti rugi atas tanah itu sebelum stadion mulai dibangun.

Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta kala itu, Prijanto kala itu berujar tetap meneruskan pembangunan stadion berskala internasional karena sudah diprogramkan dalam APBD.

Selain itu klaim masalah tanah sudah diselesaikan melalui jalur huku,

Rencanya pembangunan JIS ini pun mendapat pada terbongkarnya Stadion Lebak Bulus.

Pemprov DKI Jakarta menggusur Stadion Lebak Bulus dan mengubahnya menjadi depo mass rapid transit (MRT) fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.

Runtuhnya stadion Lebak Bulus pun membuat klub sepak bola Persija Jakarta kelimpungan mencari homebase.

Taman BMW menjadi salah satu alternatif yang akan menjadi lokasi pembangunan stadion pengganti Stadion BMW.

Pada Mei 2014, Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI mencanangkan pembangunan stadion di Taman BMW.

Saat itu, Jokowi menjelaskan, Pemprov DKI akan mematangkan lahan sebelum membangun konstruksi stadion. 

"Dulunya kan lahan ini rawa, jadi pematangan dulu. Setelah dimatangkan dan tanah sudah dianggap ideal, baru akan dibangun konstruksi," ujar Jokowi. 

Pemprov DKI mengurus sertifikat tanah di Taman BMW sebelum Jokowi mencanangkan pembangunan stadion.

Sejumlah pihak juga mengklaim memiliki bukti kepemilikan tanah dan mengajukan gugatan sengketa lahan. 

Meskipun demikian, Jokowi tetap mencanangkan pembangunan stadion di Taman BMW. 

Sayang hingga Jokowi menjadi presiden, pembangunan stadion BMW tak kunjung terealisasi.

Pada 2017, Djarot Saiful Hidayat yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta mencanangkan kembali pembangunan stadion di Taman BMW.

Bahkan Djarot membuat acara peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan club house dan fasilitas olahraga air di kawasan yang akan menjadi lokasi stadion internasional milik Pemprov DKI di Taman BMW. 

Djarot mencanangkan pembangunan di sana setelah Pemprov DKI memenangi gugatan sengketa lahan di tingkat banding pada Juni 2015. 

Pemprov DKI juga sudah mengantongi sertifikat hak pakai yang terbit pada 18 Agustus 2017.

Setelah pencanangan oleh Djarot, pembangunan stadion di Taman BMW masih tak kunjung terealisasi.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan pun mencoba mengikuti langkah dua pendahulunya.

Pada 14 Maret 2019, Anies mencanangkan pembangunan stadion bertaraf internasional.

Pembuatan pun juga sempat tak berjalan mulus.

Pasalnya, Anies mencanangkan pembangunan stadion di tengah gugatan sengketa lahan.  PT Buana Permata Hijau menggugat penerbitan dua sertifikat yang dikantongi Pemprov DKI ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. 

Dua sertifikat itu yakni sertifikat hak pakai (SHP) Nomor 314/Kelurahan Papanggo dan SHP Nomor 315/Kelurahan Papanggo atas lahan di Taman BMW yang diterbitkan Kantor Pertanahan Jakarta Utara pada 18 Agustus 2017. PTUN Jakarta mengabulkan gugatan PT Buana Permata Hijau pada 14 Mei 2019. 

Pemprov DKI kemudian mengajukan banding intervensi terhadap kasus sengketa lahan itu ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta. 

Majelis hakim PTTUN Jakarta mengabulkan permohonan banding yang diajukan Pemprov DKI pada 30 September 2019. 

Putusan PTUN Jakarta Dibatalkan 

Dengan demikian, dua SHP yang dikantongi Pemprov DKI Jakarta tetap berlaku.

Saat ini JIS telah selesai pada April 2022 kemarin.

Bahkan Anies telah melakukan soft launching Jakarta International Stadium (JIS) bakal dimulai Rabu (13/04/2022).

Rangkain tersebut ditandai dengan pelaksanaan ajang International Youth Championship (IYC) 2021 di JIS.

Sementara, pada saat grand launching JIS nanti, Persija Jakarta sebagai tim pertama yang akan bermain.Sebagai informasi tambahan, JIS merupakan stadion yang dikelola oleh Jakpro. 

Berstandar FIFA  

JIS dilengkapi beberapa fitur unggulan seperti, dua lapangan latih yang kualitas rumputnya sama dengan lapangan utama, yakni rumput hybrid. 

Kemudian, 52 ruangan corporate box, sky view deck setinggi 70 meter, press conference & media room, dan ruang ganti pemain home & away. 

Hingga concourse yang memiliki motif ke arah kiblat untuk memudahkan umat Islam tetap bisa beribadah selama di stadion.

Tags:
Jakarta International StadiumJISSejarah JISAnies Baswedanjokowi

Administrator

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor