ADVERTISEMENT

Sedih, Tabungan Rp30 Juta untuk Naik Haji Digasak Maling, Kriminolog Singgung Alasan Korban Tak Simpan Uang di Bank

Selasa, 10 Mei 2022 21:51 WIB

Share
Kriminolog UI, Josias Simon. (foto: diolah dari google)
Kriminolog UI, Josias Simon. (foto: diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sungguh malang nasib Eka Sugiarti (30). Pasalnya, Ibu rumah tangga (IRT) yang juga berprofesi sebagai penjaga warung di Jalan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara itu tertimpa musibah kemalingan yang mengakibatkan uang sebesar Rp30 juta yang ia tabung untuk biaya pergi haji ibundanya itu raib digondol pencuri.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 6 Mei 2022 dini hari lalu atau pada saat Eka pergi mudik ke kampung halamannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, aksi pencurian itu awalnya diketahui tatkala seorang anak kecil melihat kondisi rumah Eka yang berantakan bak baru saja dilewati sekompi pasukan Schutzstaffel (SS), yang tak berselang lama sang anak tersebut segera melaporkan kepada RT setempat tentang apa yang telah dilihatnya.

Menanggapi hal tersebut, Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan, dalam kasus ini ada dua kemungkinan besar yang menjadi alasan pelaku nekat menggondol uang tabungan haji milik korban.

"Pertama, pelaku memang tidak mengetahui bahwa uang yang dicurinya merupakan uang tabungan untuk naik haji Ibu korban," kata Josias saat dihubungi Poskota.co.id, Selasa 10 Mei 2022.

Josias melanjutkan, kemungkinan kedua yang menjadi alasan pelaku berbuat nekat, ialah pelaku sudah mengetahui bahwa di rumah korban terdapat uang tabungan yang nilainya cukup besar.

"Dengan kata lain, pelaku sudah mengintai kondisi rumah korban yang sepi ditinggal mudik, dan momen itu lah yang dimanfaatkan oleh pelaku," ujar dia.

Terkait dengan kemungkinan sosok pelaku ini merupakan orang dekat, ucapnya, dapat diketahui dari hasil penyelidikan polisi nanti.

"Agar sahih, kita tunggu hasil penyelidikan polisi saja," papar penulis buku Senjata Api dan Penanganan Tindak Kriminal itu.

Josias menambahkan, ihwal korban yang memilih untuk tak menyimpan uangnya di bank yang notabene lebih aman, juga ada kemungkinan dilatari oleh beberapa faktor. Misalnya, korban tak ingin risih mengurus ini itu, dan lebih memilih cara yang praktis dengan menyimpannya sendiri.

"Tapi ini bisa juga terjadi karena adanya faktor ketidaktahuan korban. Terkait faktor ketidaktahuan ini, bukan mendiskreditkan. Namun, bisa dilatari juga dari konteks lingkungan hidupnya. Misalnya, kalau orang yang tinggal di perumahan dan di perkampungan kan masing-masing punya cara dalam mengelola keuangannya," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT