ORANG yang sengaja memasuki wilayah milik orang lain, dengan tanpa izin, secara diam-diam itu disebut sebagai tindak kriminal. Namun demikian si pemilik sawah, kebun atau empang dan wilayah lainnya yang ada isinya, tidak boleh untuk memasang perangkap.
Bahwa yang si empunya empang berisi ikan, misalnya boleh saja menjaga miliknya itu, tapi juga jangan pakai jebakan. Jadi jagalah dengan bentuk kewajaran.
Tapi bagaimana orang yang menyusup ke dalam satu keramaian dengan tujuan membikin rusuh? Ya, pelaku yang sengaja menyusup dianggap melanggar.
Kasus penyusupan sering terjadi seperti di daerah konflik. Musuh yang sengaja menyusup ke wilayah kelompok yang dianggap musuh. Lalu mereka membuat kekacauan, membakar bangunan dan membunuh orang yang dianggap musuhnya.
Pokoknya banyaklah kasus soal susup menyusup. Katakan ketika ada demo mahasiswa di Jakarta 11 Maret lalu, ternyata banyak ya menyusup. Jadi jangan percaya dulu kalau itu demo isinya mahasiswa semua. Buktinya setelah ada kericuhan dan pengeroyokan terhadap dosen UI, Ade Armando, terungkaplah para lelaki itu sebagian bukan mahasiswa, ada oknum dan bahkan satpam dll, begitu kata petugas.
Petugas, tentu saja diharapkan bisa mengungkap dengan tuntas. Siapa sih mereka para penyusup tersebut? Karena dari lapangan petugas juga menyita senjata tajam yang dibawa penyusup. Coba mau ngapain mereka?
Tidak mau ikut campur soal demo mahasiswa. Silakan saja utarakan keinginan mereka. Jadi bekal pendemo yang baik dan benar,adalah tuntutan dan harapan yang disampaikan kepada pemerintah dan DPR. Tentu saja,semuanya adalah demi rakyat.
Lihat juga video “Waduh! Wakil Ketua KPK Tapi Ikut-ikutan Korupsi”. (youtube/poskota tv)
Jadi sekali lagi, modalnya adalah pikiran yang jernih dan disampaikan melalui ucapan, orasi yang jelas. “Kami menolak kebijakan yang nggak benar, kami minta diluruskan,dikembalikan sesuai aturan. Selebihnya kami minta turunkan harga!”
Jadi bukan membawa senjata tajam, memang mau perang Bung? (massoes)