Perut Kenyang, Berkah pun Dapat

MAKANYA kalau mau berbuat harus berpikir dua tiga kali. Ini boleh nggak ya gue lakukan? Boleh, berarti pekerjaan baik. Tapi, kalau nggak berpikir, hantam kromo saja, wah itu tandanya nggak baik, itu salah, itu kejahatan. Berarti jangan lakukan, dari pada nanti menyesal seumur hidup.

Janganlah mentang-mentang, gue mampu, bisa mencuri tanpa diketahui oleh orang. Gue nih jago nyuri tau? Nih, gue dah punya modus operandi yang canggih. Kalau ada rumah kosong langsung aja gue masuki.

Atau gue pura-pura jadi kurir, ketok-ketok pintu; ” Halo, ada orang nggak? Nah, nggak ada yang nyaut, berarti kosong, tuh. Wah, kebetulan pintunya nggak dikunci. Masuk ah, mindik-mindik. Oh, itu ada HP di meja, kebetulan orangnya lagi tidur pulas? Sikat  aja deh!”

Begitu. Tapi ternyata penghuni kosan, bangun dan langsung teriak: “ Maling!”

Ya, apes dah. Itu maling lari tunggang langgang. Massa nggak kasih ampun, tangkap dan digebuki sampai babak belur!

Ternyata nyali yang tadinya lumayan gede, langsung ciut. Apalagi ,kalau massa sudah  beringas, nggak kasih ampun. Apa daya, dia cuma bisa minta ampun, dan menangis.

Itu adalah satu ilustrasi seorang lelaki muda yang pikirannya pendek. Nggak mau kerja keras, tapi mau makan enak. Dia nggak berpikir bahwa kelakuannya itu sangatlah merugikana warga, dan risiko besar bagi kehidupannya. Bayangkan saja digebuki, kalau nggak tertolong kan bisa tewas?

Nah, kayaknya untuk melakukan kejahatan janganlah ada dipikiran. Kalau mau cari nafkah, yang halal. Jauh dari dosa, banyak jalan. Jangan terlalu piciklah, bahwa yang  haram saja susah apalagi yang halal. Nggak boleh begitu! Halal tetap banyak, melimpah!

Ya, saat ini kan bulan puasa, dimana disebut sebagai bulan penuh berkah. Cari itu keberkahan yang ada didalamnya. Tapi tentu saja dengan hati jujur, ikhlas dan penuh dengan keyakinan.