ADVERTISEMENT

Waduh, Serius Nih? Guntur Romli PSI Polisikan Dosen UGM Karna Wijaya, Buntut Postingan di Facebook

Selasa, 19 April 2022 05:46 WIB

Share
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli melaporkan seseorang yang diduga merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Karna Wijaya terkait dugaan penghasutan atau pengancaman melalui media sosial. (foto: ist)
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli melaporkan seseorang yang diduga merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Karna Wijaya terkait dugaan penghasutan atau pengancaman melalui media sosial. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli melaporkan seseorang yang diduga merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Karna Wijaya terkait dugaan penghasutan atau pengancaman melalui media sosial.

Guntur yang juga merupakan aktivis Jaringan Islam Liberal mengatakan, pelaporan Karna Wijaya ke Polda Metro Jaya dilatari karena dirinya merasa terancam dengan apa yang dilakukan oleh Karna di media sosial.

"Hari ini saya melaporkan pemilik Facebook yang terduga atas nama Karna Wijaya dosen atau guru besar UGM. Saya merasa terancam dan dihasut karena ada postingan dia di FB yang memuat foto saya dan istri saya yang isinya itu satu per satu dicicil massa," kata Guntur kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (18/4/2022).

Guntur menjelaskan, bentuk penghasutan yang dilakukan oleh terlapor (Karna Wijaya) melalui media sosial, ialah memuat sebuah unggahan poster foto Guntur Romli, istrinya, dan rekan-rekannya, mulai dari Eko Kuntadhi, Deny Siregar hingga Ade Armando. 

"Isinya poster itu satu persatu dicicil massa, dan di situ ada foto Ade Armando yang disilang. Jadi artinya kalau saya pahami ini kan kaya target mau dihakimi seperti Ade Armando selanjutnya," ujar dia.

Dia melanjutkan, penghasutan dan ancaman yang dilakukan Karna itu diperkuat dengan komentar yang memuat kata-kata berisikan ancaman, seperti disembelih dan dibedil.

Karenanya, Guntur mempersepsikan itu sebagai bentuk ancaman serius terhadap dirinya serta rekan-rekannya. Oleh sebab itu lah, ia mempersilakan pihak terlapor untuk menjelaskan kepada pihak kepolisian terkait arti unggahan tersebut.

"Kami dengar Karna Wijaya sudah dipanggil Rektorat dan dia mengaku postingan dia buat tapi tujuan dia bilang bercanda. Dan bagi saya itu candaan nggak lucu kalau pakai bedil disembelih dan dicicil massa sudah nggak lucu," papar dia.

Lebih lanjut, menurut Guntur, Karna Wijaya bukanlah seorang dosen biasa melainkan seseorang yang terlibat dalam gerakan intoleran dan radikal. Bahkan, kata Guntur, dari akunnya terlapor memegang senjata. Namun, terkait hal itu Guntur mengaku tak mengetahui apakah itu senjata asli atau tidak.

"Sebenarnya tidak ingin saya melaporkan karena saya melihat itu Dosen biasa, tapi ketika saya membaca di media sosial dan berita online ada dugaan Karna Wijaya bukan Dosen biasa tapi juga ada dugaan dia terlibat dalam gerakan intoleran dan radikal," tutur dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT