BBM Pertalite Dikabarkan Langka, Pertamina Pastikan Stok Aman
Selasa, 5 April 2022 15:06 WIB
Share
Foto : Petugas SPBU Pertamina sedang melakukan pengisian bahan bakar Pertamax ke pengemudi sepeda motor. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite dikabarkan langka disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Hal tersebut terjadi lantaran ada pergesaran penggunaan bahan bakar yang awalnya menggunakan Pertamax saat ini beralih ke Pertalite.

Pantauan Poskota.co.id melakukan pengecekan disalah satu SPBU di Bilangan Pondok Petir, Sawangan, Depok. Di SPBU tersebut ada penumpukan antrean konsumen yang ingin mengisi Pertalite namun bahan bakar tersebut kosong.

"Iya mas pasokan BBM Pertalite agak telat, jadi kosongnya agak lama. Banyak yang ngatri dari pagi, akhirnya mau nggak mau pake Pertamax ketimbang bensinnya habis," ujar Sarman salah satu petugas SPBU di Pondok Petir kepada Poskota.co.id, Selasa, (5/4/2022).

 

Sayangnya, Sarman tidak mau menjelaskan lebih detail mengapa pasokan Pertalite bisa telat hingga ke SPBU. "Kalau kenapanya kita kurang tahu juga, kemarin-kemarin sih normal aja,"jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, pihaknya menjamin stok Pertalite. Bahkan, pihaknya sudah menggelontorkan 15 persen stok di atas konsumsi rata-rata Pertalite. Ia pun membantah apabila stok Pertalite menipis.

"Jadi tidak ada (kelangkaan), kami menjamin stok pada posisi yang baik di Pertamina. Kami menggelontorkan 15 persen di atas konsusmis rata-rata pertalite di SPBU, sehingga stok terjamin. Kita juga menjamin kesedian stok Pertalite hingga ke daerah tetep aman," katanya.

 

Sekedar informasi, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 perliter dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 perliter. Akibat kenaikan itu dikabarkan permintaan BBM di bawahnya yakni Pertalite melonjak dan mengakibatkan kekosongan stok di sejumlah SPBU. (CR-04)

Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -