Tegas! Ini Alasan Polisi Larang SOTR di Jakarta

Minggu 03 Apr 2022, 15:05 WIB
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

JAKARTAPOSKOTA.CO.ID - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran menampik, bahwa dirinya cenderung membatasi ruang gerak dan kegiatan masyarakat selama bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.

Fadil mengatakan, bahwa pada dasarnya ia mengeluarkan maklumat adalah untuk melarang kegiatan yang bersifat mudharat di bulan yang penuh berkah ini.

"Saya tidak melarang kegiaan yang memiliki manfaat dan memiliki nilai ibadah. Yang saya larang adalah kegiatan yang merusak kemuliaan bulan suci Ramadhan, dengan cara apa? Balap liar, membunyikan mercon yang ujungnya jadi tawuran," kata Fadil di Terminal bus terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu 3 April 2022.

"Jadi tolong temen-temen media pemberitaannya di luruskan, saya sudah mengeluarkan maklumat yang saya larang itu melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak kemuliaan bulan suci Ramadan, jadi bukan saya larang melakukan sahur di jalan," sambung dia.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, bahwa dirinya tentu tak akan asal dalam mengambil suatu keputusan, terlebih yang menyangkut hajat orang banyak.

"Saya ini gak ujuk-ujuk jadi Kapolda, gak datang dari planet Pluto. Jadi Kapolda Metro saya pernah jadi Kapolsek dua kali di Jakarta, jadi Kanit di Jakarta. Jadi saya bisa membedakan mana yang mau beribadah dan mana yang mau berbuat kriminal," ucap dia.

Fadil mengungkapkan, bahwa dini hari tadi pihaknya berhasil membekuk sejumlah pemuda yang kedapatan akan melakukan aksi tawuran.

"Semalam kita tangkap 4 orang membawa sajam. Semalam di Tangsel ditangkap 8 orang menggunakan sarung tapi sarungnya di ujungnya di ikat pakai batu," paparnya.

"Kalau bisa sekarang itu anak-anak muda ini bukan sahur di jalan, tapi kalau bisa melaksankan ibadah di masjid itu yang menjadi tugas kita sekarang. Itiqaf, salat malam, tarawih, tadarus saya kira tempatnya kalau gak di rumah ya di masjid kalau dia menggunakan motor-motor brong knalpot brong tidak pakai plat tidak pake helm, pake bendera muter-muter apa itu memuliakan bulan Ramadhan? apakah itu akan beribadah tolong ini diluruskan temen-temen sekalian," jelas Jenderal bintang dua itu.

Dari penjelasannya di atas, Fadil mengatakan, hal tersebut menjadi suatu alasan mengapa pihaknya melakukan pelayanan, memfasilitasi, atau melakukan operasi kemanusiaan.

"Supaya dia ke masjid, tadarus, mengaji sama emak- bapaknya sama keluarganya berkumpul. Apalagi sekarang masih suasana pandemi Covid-19. Jadi jangan di lihat jumlah titiknya yang dilihat adalah niat Polri agar kemulian bulan suci Ramadan jangan dinodai oleh sekelompok pemuda yang ujung ujungnya menganggu Kantibmas," pungkas Fadil.

Untuk diketahui, sebelumnya, Fadil meminta jajarannya untuk tak melakukan pendekatan dengan cara biasa dalam menangani adanya gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kantibmas) selama bulan suci Ramadan.

Jenderal bintang dua itu menekankan, agar setiap jajarannya, khusunya Polres yang berada di bawah naungan Polda Metro untuk bersiap memberikan pengamanan terbaik kepada masyarakat.

"Saya minta Kapolres dan pejabat utama Polda Metro Jaya, kita harus membantu habis pengamanan dan wilayah di DKI Jakarta ini agar suasana aman, dan nyaman bisa betul-betul terbangun," kata Fadil.

Fadil menegaskan, agar para jajarannya itu benar-benar melakukan persiapan secara matang dalam mengantisipasi setiap gangguan yang ada di bulan Ramadhan seperti balapan liar, penggunaan petasan, tawuran, Sahur On The Road (SOTR), ngabuburit dan lainnya.

"Saya tidak mau ada kesan kita tidak berdaya, tidak mampu, dan tidak bisa antisipasi gangguan Kamtibmas," tegasnya.

Selain itu, mantan Kapolda Jawa Timur itu mengimbau, agar pada jajarannya tidak lagi menggunakan pendekatan dengan cara biasa dalam hal menangani gangguan Kantibmas.

Sebab, menurut Fadil, pendekatan biasa yang kerap digunakan saat ini sudah tidak relevan lagi untuk digunakan dalam mengantisipasi setiap gangguan yang ada di masyarakat.

"Sahur On The Road (SOTR), dan ngabuburit serta fenomena kejahatan dalam bulan Ramadhan dan Idul Fitri harus berkurang," pungkas Fadil. (adam).

Berita Terkait
News Update