ADVERTISEMENT

Duh! BBM dan Minyak Goreng Mahal, Pelaku UMKM di Lebak Tercekik

Minggu, 3 April 2022 15:25 WIB

Share
Hasto salah satu pedagang warteg didepan Terminal Mandala, Lebak. (Yusuf)
Hasto salah satu pedagang warteg didepan Terminal Mandala, Lebak. (Yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng telah membuat para pelaku UMKM di Kabupaten Lebak resah.

Bahkan, mereka mengaku tercekik akan tingginya harga BBM yang seharga Rp12.500 perliter dan minyak goreng yang kini mencapai Rp25 ribu perliter.

Salah satunya dialami oleh Hasto, pedagang warung tegal alias Warteg di Rangkasbitung. Ia mengaku dilema, apakah akan menaikan harga jualannya, atau tetap diam dan merugi.

"Harga minyak goreng yang sekarang sudah selangit ini udah bikin kita kecekik pa,kita bingung. Dilema kita, mau naikin harga tapi ekonomi lagi sulit, harga BBM naik semuanya naik. Kasih masyarakat, tapi kalau engga dinaikin kita yang rugi," kata Hasto, Minggu (4/3/2022).

Setiap harinya, Hasto mengaku harus merogoh kocek hampir Rp100 ribu untuk membeli 3 liter minyak goreng kemasan. Hal itu tentu akan menambah harga pokok penjualan pada dagangannya.

"Saat ini harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 25 ribu perliternya, jadi setiap hari saya harus mengeluarkan biaya untuk minyak goreng saja sekitar Rp 75 ribu. Itu belum bensin buat belanjanya. Besin juga naik kan harganya," ucapnya. 

Sementara Rizki pelaku UMKM olahan makanan pangsit mengaku kini dirinya terpaksa harus membeli minyak goreng curah untuk memasak dagangannya yang harganya cuma Rp14 ribu perliter. Walaupun, kualitas minyak goreng curah sendiri jauh dengan minyak goreng kemasan.

"Cuma kendalanya untuk mendapatkan minyak goreng curah tersebut kita harus mau mengantre, tapi mau gak mau kita harus mengantre daripada kita harus mengeluarkan biaya lebih untuk minyak goreng kemasan," ujarnya. 

Ia pun berharap, agar pemerintah segera mencari solusi terkait persoalan harga BBM dan minyak goreng ini.

"Pemerintah tolong, jangan buat kami nambah sengsara. Tolong pikirkan, bagaimana kita bisa makan dan bertahan hidup jika kebutuhan pokok kita terus naik," pungkasnya.(Yusuf Permana)

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Contributor: Yusuf Permana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT