LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Lebak saat ini tengah mendalami kasus peredaran uang palsu di , Kabupaten Lebak, Banten.
Pengembangan dilakukan setelah pihak kepolisian berhasil menangkap 3 orang pemuda yang dengan sengaja mengedarkan uang palsu pecahan seratus ribu di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak beberapa waktu yang lalu.
"Ya saat ini sedang kita kembangkan," kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Indil Rusmono saat dihubungi, Minggu (3/4/2022).
AKP Indik mengaku bahwa kasus peredaran uang palsu ini sendiri ditangani secara langsung oleh pihaknya. "Penanganan kasus ini sudah ditarik ke Polres," katanya.
Sementara, Anwar Hakiki warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak menilai bahwa peredaran uang palsu itu telah membuat resah masyarakat. "Sekarang kita lagi masa sulit pa, ekonomi lagi kacau. Semuanya lagi naik, BBM naik, minyak goreng mahal. Terus sekarang ada uang palsu, makin resah kita," katanya.
Dirinya pun berharap Aparat Penegak Hukum bisa mengungkap dan menindak para oknum tidak bertanggungjawab yang dengan sengaja mengedarkan uang palsu. “Kita sebagai masyarakat minta kepada pak polisi, kejaksaan untuk menindak para oknum ini. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena oknum-oknum ini," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polsek Cimarga berhasil menangkap 3 orang pemuda yang diduga mengedarkan uang palsu pecahan Rp100 ribuan.
Tiga orang pemuda itu yakni EK (20), VK (16) serta AD (24) warga Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak. Mereka diamankan saat beroperasi dengan membeli rokok pada sebuah warung di Kampung Roke Rt/Rw 004/008, Desa Sangiang Jaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak pada Jum'at (1/4/2022).
"Pemilik warung yang mencurigai akan uang yang diberikan oleh para pelaku itu langsung melaporkannya kepada Polsek Cimarga," kata Kanit Reskrim Polsek Cimarga, Ali Maghfur.
Dari laporan itu pihaknya langsung menangkap dua orang pelaku yakni EK (20) dan VK (16). Dari tangan mereka pihaknya mengamankan 8 lembar uang palsu.
"Kita juga lakukan pengembangan dan langsung mengamankan temannya yakni AD di Muncang. Dari tangan AD kami amankan satu buah printer yang digunakan untuk mencetak uang palsu,"pungkasnya.