Inggris Pecahkan Rekor, Hampir 5 Juta Kasus Positif Covid-19 Terkonfirmasi

Minggu 03 Apr 2022, 14:25 WIB
Warga Inggris memperingati hari untuk mengenang keluarga mereka yang meninggal akibat Covid-19 ( Foto: twitter/Thehill)

Warga Inggris memperingati hari untuk mengenang keluarga mereka yang meninggal akibat Covid-19 ( Foto: twitter/Thehill)

INGGRIS, POSKOTA.CO.ID – Inggris pecahkan rekor untuk kasus positif Covid-19. Setidaknya sekitar 1 dari 13 orang di Inggris terinfeksi virus dalam seminggu terakhir ini.

Badan statisitik resmi Inggris mengumumkan data tersebut, sekaligus data mengenai hampir 5 juta kasus positif covid-19 terkonfirmasi.

Data Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan, sekitar 4,9 juta orang diperkirakan memiliki virus Covid-19 dalam pekan yang berakhir 26 Maret. Naik dari 4,3 juta yang tercatat pada minggu sebelumnya, data ini diambil pada Jumat (1/4/2022).

 

Lonjakan terbaru didorong oleh varian Covid-19 omicron BA.2 yang lebih menular, ini merupakan varian dominan di Inggris.

Rawat inap dan angka kematian kembali meningkat, meskipun jumlah orang yang meninggal karena COVID-19 masih relatif rendah dibandingkan dengan awal tahun ini.

Meski demikian, perkiraan terbaru menunjukkan bahwa kenaikan tajam dalam infeksi baru sejak akhir Februari.

 

Lonjakan ini bertepatan ketika Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson membatalkan semua aturan pembatasan terkait virus Covid-19 yang tersisa di Inggris. Pembebasan aturan ini terus berlanjut hingga Maret.

Angka-angka itu muncul pada hari yang sama ketika pemerintah mengakhiri rapid test Covid-19 gratis untuk kebanyakan orang di Inggris. Agenda ini berada di bawah rencana "hidup dengan Covid" Boris Johnson.

Sementara, Orang yang tidak memiliki kondisi kesehatan yang membuat mereka lebih rentan terhadap virus sekarang perlu membayar untuk tes Covid-19..

"Strategi 'hidup dengan Covid' pemerintah untuk menghilangkan mitigasi, isolasi, pengujian gratis, dan sebagian besar pengawasan kami tidak lebih dari mengabaikan virus ini ke depan," kata Stephen Griffin, profesor di Universitas Leeds' medis. sekolah.

“Prevalensi yang tidak terkendali seperti itu membahayakan perlindungan yang diberikan oleh vaksin kami,” katanya.

 “Vaksin kami sangat bagus, tetapi itu bukan peluru perak (yang pasti manjur) dan tidak boleh dibiarkan menanggung beban COVID dalam isolasi,” jelas Griffin.

 

Lebih dari 67% orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah divaksinasi dan mendapat booster atau dosis ketiga dari vaksin virus corona. Mulai Sabtu, orang tua juga dapat memesan vaksin dosis rendah untuk anak-anak berusia antara 5 hingga 12 tahun di Inggris.

James Naismith, seorang profesor biologi di Universitas Oxford, mengatakan kebanyakan orang di Inggris kemungkinan akan terinfeksi varian BA.2 pada musim panas.

Dia percaya dengan ini, kecuali untuk mereka yang sepenuhnya terlindungi atau tidak rentan terhadap virus.

"Ini benar-benar hidup dengan virus dengan terinfeksi," kata Naismith mengomentari hampir 5 juta kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Inggris Raya saat ini. (Firas)

Berita Terkait

News Update