JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penembakan di Distrik Beoga Papua oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) beberapa hari lalu masih menyisakan duka yang mendalam terutama bagi keluarga korban.
Untuk memberikan dukungan moral, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Anggoro Eko Cahyo mengunjungi langsung rumah duka salah satu korban atas nama Billy Garibaldi di Bandung, Jumat 11 Maret.
Kedatangan Anggoro sekaligus menyerahkan santunan senilai Rp 550 juta kepada ahli waris yang juga istri korban bernama Lia Kurniawati.
Dia mengatakan santunan yang diserahkan ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dan BPJamsostek dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja di Indonesia.
“Kami bersilaturahmi kepada keluarga almarhum Billy Garibaldi, salah satu korban penembakan di Papua. Kami menyampaikan belasungkawa dan juga santunan dengan total Rp 550 juta yang terdiri dari santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), biaya pemakaman, manfaat Jaminan Hari Tua (JHT), manfaat Jaminan Pensiun (JP) berkala dan bantuan beasiswa untuk dua orang anak,” ujar Anggoro.
Hasil verifikasi yang diperoleh menyatakan, dari sembilan orang yang menjadi korban tindak kekerasan dari Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Beoga Papua ini, empat orang peserta BPJamsostek.
Tiga orang meninggal dunia dan seorang berhasil selamat dan saat menerima perawatan di fasilitas PLKK rumah sakit kerja sama BPJamsostek di Mimika, Papua
“Untuk tiga orang peserta tersebut total santunannya adalah Rp 1,06 miliar. Dan seorang yang masih dalam perawatan di rumah sakit juga tanggungan BPJS Ketenagakerjaan sehingga peserta tersebut tetap dirawat dan direncanakan akan dibawa ke Jakarta agar lebih baik perawatannya,” katanya.
Firman, perwakilan keluarga yang menerima kunjungan tersebut mengucapkan terima kasih atas perhatian dan santunan yang diberikan.
“Saya atas nama keluarga almarhum Billy Garibaldi mengucapkan banyak terima kasih kepada BPJamsostek, yang telah memberikan santunan secara tunai dan terutama untuk beasiswa yang diberikan sampai kuliah, kami tidak menduga sama sekali, ini sangat terasa manfaatnya bagi kami dan mungkin juga untuk pekerja lain yang terdaftar di BPJamsostek,” ujarnya.
Pada kunjungan tersebut, Anggoro didampingi Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial - Kemenko PMK Andie Megantara dan Farel Sinaga (Head of HRGA) dari PT Palapa Timur Telematika, perusahaan tempat almarhum bekerja.
Berbicara mewakili perusahaan, Farel mengapresiasi kepedulian dan respon cepat dari BPJamsostek.
“Kami manajemen PT Palapa Timur Telematika mengucapkan terima kasih dan apresiasi kami sebesar-besarnya kepada BPJamsostek. Kami di tengah keluarga yang sedang berduka mendapatkan respon yang sangat cepat dan ini sangat luar biasa. Semoga apa yang diberikan ini dapat meringankan beban keluarga,” katanya.
Andie Megantara juga mengapresiasi kinerja BPJamsostek dan berharap apa yang diberikan bermanfaat terutama untuk pendidikan anak almarhum.
“Ini bukti BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat cepat, semoga selalu dijaga, dan juga semoga putra putri almarhum bisa selesai pendidikan hingga kuliah nanti,” ujarnya.
Menutup kunjungannya, Anggoro mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, PT Palapa Timur Telematika sebagai pihak pemberi kerja/ perusahaan, TNI dan Polri yang terlibat dalam operasi evakuasi korban. Dia berharap kejadian tersebut dapat diusut tuntas dan tidak terulang kembali.
“Kejadian ini mencerminkan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja. Karena kita tidak dapat menduga kapan musibah akan datang, karenanya, saya mengajak semua perusahaan dan pekerja untuk memastikan dirinya memiliki perlindungan BP Jamsostek katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tonny WK selaku Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kebon Sirih, dimana perusahaan terdaftar.
Selain turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan, Tonny juga mengatakan bahwa BP Jamsostek Kacab Kebon Sirih akan selalu cepat tanggap dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta.
Dalam hal ini dukungan tertib administrasi dari perusahaan juga sangat diperlukan sehingga tenaga kerja maupun ahli waris mendapatkan hak atas manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yang semestinya diterima.
“Semoga santunan yang diberikan kepada ahli waris dapat bermanfaat bagi ahli waris dalam melanjutkan cita cita hidup almarhum”, tandas Tonny.
Kejadian ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa betapa pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja, untuk itu diminta agar seluruh perusahaan patuh terhadap ketentuan sesuai perundangan dan mengikutsertakan seluruh karyawan termasuk ekosistem serta mensyaratkan vendor vendor menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.(tri)