Waspada! Omicron dan Delta Bermutasi, WHO Belum Pastikan Dampak Parah Bagi Penderita

Rabu 16 Mar 2022, 08:55 WIB
Illustrasi Virus Covid-19 varian Deltacron (Foto: Instagram/noticiasdequereatro)

Illustrasi Virus Covid-19 varian Deltacron (Foto: Instagram/noticiasdequereatro)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang disebut-sebut telah bermutasi menjadi berbagai varian. 

"Salah satu yang belakangan menjadi perhatian ialah varian GKA (AY.4/BA.1) yang terindikasi memiliki percampuran genetik antara varian Delta 21J/AY.4 dan Omicron 21K/BA.1,".

Demikian disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Graha BNPB, Selasa sore (15/3/2022).

 

Namun demikian, Wiku menerangkan, bahwa penamaan resmi varian ini belum ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO). 

"Data terkait karakteristiknya pun masih sangat terbatas meskipun WHO mambahasnya dalam pertemuan Technical Advisory Group on Virus Evolution atau grup penasihat teknis terkait evolusi virus yang dihadiri para pakar virus di dunia," kata Wiku.

Wiku mengatakan dampak varian ini terhadap indikator epidemiologi maupun tingkat keparahan gejala belum dapat dipastikan dan masih terus diteliti.

Namun demikian, Wiku meminta masyarakat untuk tidak memberi ruang penularan, dapat mencegah mutasi virus yang dapat melahirkan varian baru. 

"Karena, selama virus masih beredar, apalagi dalam tingkat penularan yang tinggi, potensi mutasi virus semakin besar. Dalam bermutasinya, ada berbagai mekanisme. Salah satunya dengan rekombinasi seperti pada varian yang dijelaskan. Rekombinasi virus ini bukanlah hal baru," tambahnya.

Untuk itu, lanjut dia, dalam masa adaptasi ini, pencegahan penularan ini lebih banyak porsinya pada tanggung jawab setiap individu. Setiap orang wajib melindungi dirinya sendiri dan orang lain, melalui disiplin protokol kesehatan 3M. (johara)

Berita Terkait

News Update