BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Tujuh orang Remaja di Sukatani Kabupaten Bekasi, diduga melakukan pelecahan seksual kepada seorang wanita berkebutuhan Khusus berinisial I (20).
Kasus tersebut sebelumnya mencuat adanya laporan di Mapolres Metro Bekasi pada 2 Januari 2022 lalu, oleh M.
Salah satu tokoh masyarakat setempat yaitu Romli, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi, setelah dirinya mendapatkan laporan adanya warga menjadi korban rudapaksa oleh 7 orang remaja.
"Awalnya saya tidak tahu, namun informasi itu datang dari RT, pak bilang kalau ada sesuatu yang tidak baik," ujar Romli saat ditemui Poskota.co.id di Sukatani Kabupaten Bekasi, Jum'at (04/02/2022)
Sambung Romli, munculnya kecurigaan adanya rudapaksa tersebut, ia mengetahuinya dari bibi korban yaitu M, dikarenakan, bila korban I (20) sudah tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan.
Tak hanya itu Kecurigaan tersebut diduga, akibat adanya perlakuan para remaja laki-laki yang dalam kesehariannya main bersama-sama korban.
"Awalnya kalau kata bibinya itu tidak haid (menstruasi), jadi munculah kecurigaan itu kepada bibinya dan saat itu dibawa kebidan," jelasnya
Diakui juga, saat heboh nya kabar tersebut, mediasi telah dilakukan baik dari Pihak Keluarga maupun terduga pelaku.
Namun, hasil tes kehamilan di salah satu Klinik di Sukatani, menunjukkan bila korban I (20) tidak dalam kondisi hamil.
"Sempet itu ada mediasi, karena keluarga pelaku minta di tes terus dibawa ke klinik, hasilnya memang korban tidak hamil," ucapnya.
Sementara itu, Natrom (45) seorang kerabat korban menceritakan, saat ini korban I (20) tidak berada dirumahnya, hal tersebut dikarenakan tengah diungsikan oleh M yaitu Bibinya.
"Ada udah tiga hari sih dia (Korban I) dibawa sama keluarga, yaitu bibinya yang mengurusnya, ya pas cerita ini ramai disini itu kemarin-kemarin ya,"
ucap Natrom saat ditemui Poskota, Jum'at (04/02/2022) sore.
Pada peristiwa yang menimpa korban, Natrom tidak mengetahuinya secara percis. Kabar yang ia tahu adanya 7 remaja Diduga pelaku, yang dalam kesehariannya menemani korban saat berada dilingkungan rumahnya.
"Korban semenjak Ibunya meninggal memang diurus disini sama Bibinya, dan memang sering ditinggal sendirian, kalau dari kondisi memang kalau makan si I ini juga susah, duduknya kan di kursi roda, bibinya meninggal satu setengah tahun yang lalu," tambahnya.
Pantauan Poskota dilokasi rumah korban yaitu I, korban saat ini sudah tidak berada dirumahnya di Kampung Teriti, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Sejak tiga hari terakhir tidak ada keberadaannya, beberapa warga sekitar, bahkan tidak mengetahui keberadaan korban pasca mencuatnya kasus tersebut.
Namun sayangnya, hingga saat ini pihak pelapor yang sekaligus keluarga dekat korban, belum dapat dihubungi untuk dikonfirmasi terkait kasus dugaan rudapaksa dan juga telah melaporkan nya ke Mapolres Metro Bekasi. (ihsan fahmi)