JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Perseteruan anggota DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi dengan Parta Solidaritas Indonesia (PSI) makin memanas.
Terlebih dengan banyaknya simpatisan atau pendukung Viani yang tidak terima dengan pemecatan yang dilakukan PSI kepada wakil rakyat yang mereka pilih itu.
Hal tersebut terlihat dari rekaman video yang diunggap sendiri oleh Viani Limardi pada akun instagram pribadinya @ms.tionghoa. Dimana dalam salah satu videonya itu, ada dukungan seorang pria berpakaian hitam tanpa menyebutkan nama.
"Viani harga mati. PSI mati," jelas pria yang ada dalam video tersebut sambil membalikan jempol sebagaimana dikutip, Selasa (12/10/2021).
Tak hanya itu, pada tayangan video lainnya juga nampak seorang pria yang merupakan pendukung Viani menyebutkan, bahwa dirinya mengecam keras keputusan PSI yang telah memecat Viani. Terlebih Viani, sebagai tokoh masyarakat Kelurahan Kapuk Muara.
"Karenanya jangan harap partai PSI bisa masuk ke tempat kami. Hidup Bu Viani," teriak pria tersebut.
Sementara itu, Viani membenarkan bahwa dirinya banyak mendapat dukungan warga yang juga partisipan terkait pemecatannya oleh PSI. Dan apa yang disampaikannya itu, merupakan aspirasi warga dan hak pribadi.
"Karenanya saya pun tidak dapat menahannya," ungkapnya singkat saat dikonfirmasi.
Sebagaimana diketahui, Viani Limardi yang juga merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dipecat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena dituding menggelembungkan dana reses. Viani tidak terima, dan menuntut PSI senilai Rp1 Triliun.
Sebelumnya, Viani Limardi menyebut akan menuntut PSI Rp1 triliun, Viani Limardi pun kembali muncul di DPRD untuk menghadiri rapat Komisi D DPRD DKI. Kehadirannya pun, diakuinya bukan lagi mewakil fraksi PSI. Dia mengaku mewakili fraksi rakyat DKI Jakarta.
"Saya Viani Limardi dari fraksi rakyat DKI Jakarta," katanya di ruang rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Rapat Komisi D DPRD DKI ini membahas kesiapan Pemprov DKI dalam rangka mengantisipasi banjir di Jakarta dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Bina Marga.
Viani pun menyampaikan keluhannya dan juga warga Ibu Kota lainnya terkait penanganan banjir Jakarta yang dinilai belum maksimal. Bahkan, Viani mengaku menjadi korban banjir selama dua tahun ini.
"Di perumahan saya sendiri, di Jakarta Selatan, tempat saya tinggal, yang di mana sudah dua tahun belakangan ini setiap banjir DKI Jakarta rumah saya dua meter. Saya belum punya uang satu triliun pak. Jadi belum bisa pindah dari situ,” tuturnya.
Viani pun meminta kepada Kepala Dinas SDA Yusmada dan jajarannya untuk segera membuat turap di sungai di sekitar rumahnya sehingga airnya tidak meluap dan membanjiri warga sekitarnya.
“Kalau sungainya tidak diturap dulu ya sama aja airnya luber. Jadi, tolong itu diperhatikan diprioritasin meskipun saya fraksinya berbeda tetap saya akan gencar menyuarakan,” pungkas Viani.
Diketahui, Viani Limardi telah resmi dipecat dari PSI sebagaimana tertuang dalam surat ditandatangani Ketua Umum PSI Grace Natalie Louisa dan Sekretaris Jenderal Raja Juli Antoni, tertanggal 25 September 2021.
Viani dipecat karena tidak lagi sejalan dengan visi-misi partai dan terbukti melanggar AD/ART, tepatnya Pasal 5 ART tentang kewajiban anggota. (deny)