Yusril Ihza Mahendra (Foto: @Yusrilihzamhd/Instagram)

NEWS

Yusril Ihza Mahendra: Lebih Baik Mati dengan Pedang daripada Mati Dibuang ke Comberan!

Senin 04 Okt 2021, 11:50 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Advokat Yusril Ihza Mahendra mengaku bahwa dirinya tidak akan mundur dari polemik Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Meskipun ada pihak yang mengatakan bahwa namanya akan tercoreng sebagai pejuang demokrasi, tetapi hal itu tak akan dia perdulikan.

Yusril hanya akan mengikuti apa yang dia anggap benar dan tidak akan menggunakan cara yang curang untuk dapat memenangkan suatu kasus.

“Prinsip saya selalu mengatakan lebih baik kita itu kalah dengan terhormat daripada itu kita kalah dengan cara-cara yang memalukan,” ujar Yusril, dikutip dari kanal YouTube NewsMaker Medcom pada Senin (4/10/2021).

Baca Juga:

Jangan Salah Kaprah, Air Rebusan Mi Instan Lebih Baik Dikonsumsi atau Dibuang? Ahli Gizi Ungkapkan Fakta Ini

Baca Juga:

Tersangka Pengeroyokan Muhammad Kece, Irjen Pol Napoleon dan 4 Tahanan Bareskrim Bakal Diperiksa Penyidik Bareskrim 

“Tetapi jika saya sudah memiliki suatu keyakinan, saya bela ya saya bela. Dulu pada waktu saya melawan Jaksa Agung, almarhum Assegaf dia bilang ‘Bung Yusril kamu jadi nih datang dipanggil Jaksa Agung?’ jadi, wah awas nanti kamu ditangkap,” sambungnya.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mempunyai prinsip yang tegas, kalau ditantang orang maka dirinya akan lebih baik terbunuh dengan pedang terhunus daripada harus masuk ke kubangan.

“Kita ini kalau ditantang orang saya bilang ‘lebih baik saya mati dengan pedang terhunus daripada dibuang ke comberan. Saya akan hadapi,” tukasnya.

Jadi soal polemik dengan Partai Demokrat kubu AHY, Yusril secara kesatria akan menghadapinya dengan segala kemampuan dan kapasitas yang dimiliki.

Baca Juga:

Arsenal Cuman Bisa Imbang Lawan Brighton, Tomiyasu: Udah Tenang Aja!

Baca Juga:

Ya Ampun! Karyawan Cuci Steam di Meruya Utara Diclurit dan HP Dirampas, Pelaku 4 Orang

Bahkan Yusril tidak akan takut apabila permasalahannya tersebut akan dibawa ke meja hijau oleh pihak oposisi.

“Kalau ini dibawa ke pengadilan, kita hadapi dipengadilan. Jadi sebenarnya saya tak mau juga terlau banyak menanggapi ocehan Rachland Nashidik, ocehannya Andi Arief dan lain-lain karena itu mainannya medsos, jadi saya santai aja,” papar Yusril.

Akan tetapi berbeda cerita jika sudah masuk ke jalur hukum, Yusril akan berani menghadapi permasalahan tersebut.

“Tapi kalau argument hukum akan saya hadapi, itu saja,” tutupnya.

Baca Juga:

Setelah Dinyatakan Lolos Asesemen, Siswa di SMA Negeri 78 Antusias Mengikuti PTM Hari Pertama

Baca Juga:

Kabar Gembira untuk Penerima Vaksin Jenis Ini, Suntikan Dosis Ketiganya Diklaim Ampuh Lawan Varian Delta, Begini Penjelasan Ahli

Sebelumnya ada seorang tokoh Papua Christ Wamea, yang menyebut bahwa Yusril hanya terlihat hebat di mata anak buahnya, tetapi apa yang dilakukan seolah banyak yang tak terbugan.

Hal itu diungkapkan Christ Wamea melalui akun Twitter @PutraWadapi, Jumat, (1/10/2021) lalu.

"Yusril dianggap hebat oleh anak buahnya padahal apa yg dilakukan Yusril tak ada gunanya menurut pak Mahfud," ujarnya.

Christ Wamea juga merasa heran, Partai Bulan Bintang setiap Pemilu tak pernah lolos parliamentary threshold (PT) namun Yusril kenapa terus bertahan menjadi ketua umum.

Baca Juga:

5 Tips Angkut Sepeda Pakai Mobil Penumpang Sesuai Aturan

Baca Juga:

Bentrok Antar Suku di Yahukimo Tewaskan 6 Orang dan 41 Luka-luka, Polisi: Ribuan Orang Mengungsi 

Hal itu diungkapkan Christ Wamea melalui akun Twitter @PutraWadapi, Jumat, (1/10/2021) lalu.

"Yusril dianggap hebat oleh anak buahnya padahal apa yg dilakukan Yusril tak ada gunanya menurut pak Mahfud," ujarnya.

Christ Wamea juga merasa heran, Partai Bulan Bintang setiap Pemilu tak pernah lolos parliamentary threshold (PT) namun Yusril kenapa terus bertahan menjadi ketua umum. (cr03)

Tags:
Polemik Yusril Jadi ujung tombak tim hukum judicial review AD/ART DemokratYusril Ogah Mati Dibuang ke ComberanYusril Mengaku Lebih Baik Mati dengan PedangYusril Ihza Mahendra Ditantang Partai Demokrat Kubu AHY

Administrator

Reporter

Administrator

Editor