Kabar Gembira untuk Penerima Vaksin Jenis Ini, Suntikan Dosis Ketiganya Diklaim Ampuh Lawan Varian Delta, Begini Penjelasan Ahli

Senin 04 Okt 2021, 11:11 WIB
Penerima Vaksin Jenis Ini Beruntung (Pixabay/fernandozhiminaicela)

Penerima Vaksin Jenis Ini Beruntung (Pixabay/fernandozhiminaicela)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suntikan booster vaksin Covid-19 dosis ketiga kini sudah mulai diberikan kepada sejumlah orang yang diprioritaskan, salah satunya tenaga kesehatan (nakes).

Vaksin Covid-19 bekerja dengan memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus Corona untuk mencegah penderitanya alami gejala berat hingga kematian.

Meski demikian, lamanya perlindungan vaksin untuk menangkal virus Corona belum diketahui sepenuhnya.

Maka dari itu sekarang booster dosis ke tiga mulai dilakukan, namun belum secara menyeluruh.

Lantas apakah suntikkan dosis ke tiga efektif untuk menangkal Covid-19?

Dikutip dari MedRxiv memperlihatkan uji coba penyuntikan dosis ketiga vaksin Sinovac dalam dua skenario.

Dalam skenario pertama relawan menerima dosis ketiga vaksin 28 hari setelah dosis kedua.

Sementara, dalam skenario kedua relawan menerima dosis ketiga vaksin Sinovac 6 bulan atau lebih setelah dosis kedua.

Skenario kedua ini terbukti lebih efektif.

"Dosis ketiga CoronaVac yang disuntikkan 6 bulan atau lebih setelah dosis kedua dengan efektif memicu kembali respon imun spesifik untuk SARS-CoV-2, menghasilkan sebuah peningkatan signifikan pada level antibodi," tulis laporan penelitian itu.

Di sisi lain Wei Sheng, professor di School of Public Health of Tongji Medical College of Huazhong University of Science and Technology mengungkap menurut hasil uji coba terbaru, vaksin Sinovac efektif melawan varian Delta.

“Ini menunjukkan, vaksin bersifat protektif," kata Wei dalam sebuah wawancara, Senin.

Seperti diketahui, Sinovac adalah vaksin yang diproduksi perusahaan biofarmasi China, Sinovac BioTech. Vaksin bermerek CoronaVac ini merupakan tipe vaksin whole virus yang memanfaatkan virus SARS-CoV-2 nonaktif.

Kendati demikian, ahli kesehatan China terus menyerukan langkah-langkah protokol kesehatan yang ketat meskipun sudah divaksinasi. Sebab, itu adalah metode terbaik untuk mencegah penularan virus.

Masing-masing jenis vaksin Covid-19 memiliki perbedaan waktu penyuntikan dosis booster vaksin atau suntikan kedua. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac atau CoronaVac diberikan sebanyak dua kali, dengan dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Jeda waktu pemberian antara dosis pertama dan kedua adalah 2–4 minggu.

Jika dosis kedua diberikan kurang dari 2 minggu setelah dosis pertama, maka tidak perlu dilakukan dosis ketiga. Sementara itu, bila pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, maka dosis kedua pun harus diberikan sesegera mungkin.

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca diberikan dalam dua dosis, yaitu sebanyak 0,5 ml dalam setiap suntikannya. Jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah 8–12 minggu. Studi menunjukkan bahwa pemberian dosis kedua dengan jarak 12 minggu dapat memberikan perlindungan lebih lama terhadap virus Corona.

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm juga diberikan dalam dua kali suntik, dengan jumlah cairan vaksin 0,5 ml dalam setiap dosisnya. Jarak waktu yang direkomendasikan WHO untuk vaksin Sinopharm adalah 3–4 minggu antara dosis pertama dan kedua.

Jika pemberian dosis kedua terlambat lebih dari 4 minggu, maka suntikan kedua harus diberikan sesegera mungkin.

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna pun diberikan sebanyak dua kali suntik, dengan dosis 0,5 ml dalam setiap suntikannya. Jarak pemberian antara suntikan pertama dan kedua adalah 28 hari. Namun, untuk kondisi tertentu, jarak pemberian dosis dapat diperpanjang hingga 42 hari.

Negara-negara yang menghadapi lonjakan kasus COVID-19 dan mengalami  kendala stok vaksin, dapat mempertimbangkan untuk menunda dosis kedua hingga 12 minggu.

Stok yang ada bisa digunakan sebagai dosis pertama, sehingga cakupan masyarakat untuk mendapat vaksin menjadi lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa cara ini dinilai bisa berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di negara dengan kondisi tersebut.

Hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai efektivitas vaksin, bila dosis vaksin Moderna yang kedua diberikan sebelum 28 hari atau melewati 42 hari. Namun, jika Anda melewatkan jadwal vaksin yang ditetapkan, Anda tidak perlu mengulang vaksin dari dosis awal.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech diberikan dalam dua dosis, dengan masing-masing dosis sebanyak 0,3 ml. Jarak pemberian antardosis adalah 21–28 hari. Dosis kedua diperlukan untuk lebih meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus Corona varian baru.

Jika dosis kedua secara tidak sengaja diberikan kurang dari 21 hari setelah dosis pertama, pemberian vaksin tidak perlu diulang. Sementara itu, apabila pemberian dosis kedua tertunda secara tidak sengaja, maka harus diberikan sesegera mungkin.

6. Vaksin Novavax

Vaksin Novavax diberikan dalam dua dosis, dengan interval 21 hari. Berdasarkan penelitian terbaru, kedua dosis vaksin Novavax dapat melindungi dari varian virus Corona baru yang berasal dari Inggris dan Afrika. (cr09)

 

 

 

Berita Terkait
News Update