Kagetnya dia, melihat nenek pemilik rumah sudah terbujur kaku di ranjangnya dalam kondisi tubuh yang membengkak dan di sampingnya ada sang cucu yang setia menemani.
Akhirnya, Supandi dan warga sepakat untuk melaporkan temuannya ke pihak yang berwajib.
Setelah datang ke lokasi, Polisi pun mendobrak pintu rumah yang terkunci dan kemudian masuk ke dalam untuk mengevakuasi mayat nenek dan cucunya yang setia menemani.
Diceritakan Supandi, di dalam rumah didapati pintu kulkas dalam kondisi terbuka yang di dalamnya hanya ada sebotol air putih yang masih tertutup rapat.
Supandi mengira, pintu kulkas dibuka oleh si balita yang lapar mencari makanan.
Melihat ke sudut ruangan lain, dari dapur hingga kamar tidak ditemui bekas atau bahan makan meski hanya sekedar bungkus cemilan.
Hanya terlihat mangkuk kotor bekas makanan yang sudah kering.
Dari situ Supandi menyimpulkan, selama 4 hari menemani jasad neneknya di dalam rumah yang terkunci rapat, si bocah Balita tersebut tidak makan dan minum.
Setelah dievakuasi, jenazah sang nenek dibawa ke RSCM, sementara balita J dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading untuk diberikan tindakan medis.
Diketahui, semasa hidup, mendiang Olly Jehosuna Tampi yang merupakan seorang janda hanya tinggal berdua bersama cucunya.
Adapun, anak perempuan semata wayang yang merupakan ibu dari bocah balita tersebut, telah mendahuluinya menghadap yang kuasa pada Agustus 2020 lalu.
Sementara, suami dari anak perempuan korban alias bapak si bocah malang tersebut, saat ini tinggal di luar negeri dan sudah hilang kontak dengan Olly.