JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di mata tetangganya, semasa hidup, Olly Jehosuna Tampi (64) seorang nenek yang meninggal ditemani cucu laki-lakinya berinisial J, yang berusia 3 tahun di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan orang yang tertutup.
Ketua RT 006 Tika yang rumahnya tepat bersebelahan dengan kediaman Olly di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, nenek satu cucu tersebut jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Orangnya jarang keluar ya. Bisa dibilang keluar kalau ada keperluan. Selama ini tertutup," ujar Tika.
Setiap hari, Olly selalu berbelanja melalui online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nenek Olly diketahui hidup dari uang pensiunan Almarhum suaminya yang merupakan seorang PNS.
Hal serupa dikatakan oleh Supandi yang merupakan pihak keamanan (Satpam) setempat. Menurut Supandi nenek beserta cucunya jarang sekali keluar rumah.
Hal itu yang menyebabkan, tidak ada kecurigaan dari tetangga saat sang cucu terkurung di dalam rumah bersama mayat Olly selama 4 hari.
"Tertutup soalnya dia, si korban ini tertutup. Jadi cucunya pun di rumah aja. Makanya dibilang sosialisasi sama tetangganya kurang, hampir nggak ada lah," ujar Supandi.
Diketahuinya, Olly telah meninggal dunia dan terkurung bersama cucunya yang masih balita, setelah tetangganya mencium bau busuk yang menyengat pada Rabu (29/9/2021).
Awalnya tetangganya mengira, bau busuk tersebut berasal dari bangkai tikus yang berada di tempat sampah di depan rumah Olly.
Setelah bau anyir itu makin menguat, para tetangga Olly pun mulai menaruh curiga dengan keadaan nenek dan cucunya tersebut. Pasalnya, selama 4 hari tampak tak ada aktifitas dan rumah Olly selalu tertutup rapat.
Kemudian, pada Kamis (30/9/2021) siang, warga pun berinisiatif melaporkan kecurigaannya kepada pihak keamanan komplek dan ketua RW setempat.