Terkait Video Viral Aksi Koboi di Apartemen City Garden, Begini Penjelasan Kasat Reskrim Polres Jakbar dan Ketua NU

Minggu 25 Jul 2021, 11:42 WIB
Klarifikasi seorang pria terlihat menenteng senjata saat sedang adu mulut dengan warga. (ist).

Klarifikasi seorang pria terlihat menenteng senjata saat sedang adu mulut dengan warga. (ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi koboi terjadi di salah satu komplek apartemen di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, bahkan videonya viral di jagad maya.

Seorang pria terlihat menenteng senjata api saat adu mulut dengan warga.

Dalam rekaman video yang diterima Poskota terlihat, seorang pria berbaju hitam memperlihatkan senjata api jenis pistol di saku celana bagian kanan.

Video keterlibatan adu mulut itu dilakukan suatu kelompok dengan warga di apartemen soal lahan parkir.

"Saya tidak suka cara kalian semua karena kalian terlalu arogan, ada jalur tempuh-tempuh hukum yang dijalur. Pengacara kamu sudah bersomasi, bahwa sini sudah berizin dan berlisensi kamu juga wartawan harus paham, saya juga penasehat wartawan," tegas pria berbaju hitam dalam video.

Pria tersebut terlihat tampak berbicara dengan wanita yang sedang merekam video saat dia sedang berbicara.

Tak lama berselang, datang teman pria berbaju hitam yang menutupi pistol dengan baju yang diketahui berinisial SI.

"Nggak boleh ini gak boleh begini ada UU ITEnya ini," tegas pria berbaju hitam yang diektahui berinisial SI.

Menanggapi hal tersebut, wanita perekam video berinisial SLU itu kemudian membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Barat.

"Saya perwakilan dari Apartemen City Garden kemarin saya merasa diri saya terancam saya sudah buat laporan ke Polres Jakbar," kata SLU.

SLU mengatakan, dirinya merasa terancam karena SI memperlihatkan pistol saat hendak adu cek-cok dan adu mulut.

"Dia menunjukkan senjata api saja udah bentuk ancaman. Saya ini orang awam enggak ngerti apa-apa dengan ditunjukin senjata udah takut saya minta perlindungan," ucap SI.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar Kompol Joko Dwi Harsono menyebut telah bertemu dengan SI dan mengamankan senjata api miliknya.

"Sudah kami amankan senpinya. Kita pisahkan sama orangnya," ungkap Joko.

Joko menambahkan bahwa Senpi yang digunakan senjata merupakan ilegal.

"Senpi itu legal, sudah diperiksa anggota," ucapnya.

Di tempat terpisah, pria yang diketahui bernama Sarmili ini mengaku sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat, sekaligus pembina bank.

"Saya Ketua NU Jakarta Barat dan saya pembina bank (menyebut nama sebuah bank-red). Saya tidak suka dengan cara kalian semua karena kalian terlalu arogan. Ada jalur tempuh hukum. Pengacara kamu sudah bersomasi di pemerintahan dan pemerintahan sudah jawab dari bahwa di sini sudah ada izin dan berlisensi," demikian cuplikan pernyataan Sarmili yang beredar.

Peristiwa itu diketahui terjadi pada Kamis (22/7/2021).

Percekcokan itu diawali ketika SLU menanyakan terkait pembangunan portal parkiran di apartemen tersebut.

Singkatnya, Sarmili menjelaskan bahwa perparkiran di apartemen yang ia kelola itu sudah mengantongi perizinan.

Pada saat perbincangan itu, Sarmili terlihat membawa senjata api di pinggang.

SLU merasa terintimidasi dan sempat mengadukannya ke polisi.

Sarmili sempat diinterogasi oleh polisi, namun kemudian akhirnya ia menyampaikan permintaan maaf.

"Saya H Sarmili, SH, (selaku) bendahara, dengan ucapan saya kemarin saya tidak sengaja atau refleks, atau dianggap seperti khilaf. Dan saya secara pribadi ataupun atas nama keluarga minta maaf atas ucapan saya yang viral pada video tersebut," ujar Sarmili dalam konferensi pers di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (24/7/2021).

Sarmili tidak berniat mengintimidasi atau membuat SLU merasa terancam dengan senjata api tersebut.

"Demi Allah, demi Rasulullah, tidak ada niat apa pun. Saya hanya dalam acara itu hanya mempertahankan pembenaran saya," tegasnya.

Klarifikasi Ketua NU Jakbar

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Jakarta Barat KH Agus Salim memberikan klarifikasi soal pengakuan Sarmili sebagai Ketua NU.

Ia menegaskan jika Sarmili di kepengurusan PCNU Jakbar adalah sebagai Bendahara Lembaga Penyuluhan Hukum NU (LPH-NU) Jakbar.

"Terlepas beliau mengatakan kemarin statement-nya (mengaku) Ketua NU Jakbar, itu sesungguhnya tidak benar. Mungkin spontan, mungkin reaktif, namanya juga manusia, banyak khilafnya. Bagi saya, itu sebenarnya hal yang biasa karena manusia, tapi karena kebetulan banyak tanya ke saya, japri ke saya, maka saya panggil nih H Sarmili ke sini, supaya clear. Kalau bahasanya itu tabayun, klarifikasi bahwa Ketua NU Jakbar sementara ini saat ini masih saya, H Agus Salim. H Sarmili adalah Bendahara LPBH NU," pungkas Agus Salim. (cr01).

Berita Terkait
News Update