JAKARTA - Tim gabungan Polda Metro Jaya mengerahkan anjing pelacak (K-9) untuk memburu narapidana (napi) Cai Changpan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas I Tangerang.
Baca juga: Napi Cai Chanpan Kabur, Terlihat Beli Makanan Dekat Desa Tenjo Bogor
Cai Changpan, bandar narkotika yang divonis hukuman mati ini diperkirakan masih berada di dalam hutan di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, tim gabungan masih terus melakukan pengejaran Cai Changpan dengan menurunkan tim K-9 lantaran area hutan Tenjo cukup luas.
Baca juga: Napi Kabur, Saksi Diperiksa Karena Sempat Lihat Cai Ji Fan Beli Rokok
"Siang dan malam petugas terus melakukan pengejaran terhadap tersangka ini. Tim juga menurunkan K-9 (anjing pelacak). Mudah-mudahan bisa segera tangkap," kata Yusri, Selasa (6/10/2020).
Seperti diketahui, napi Cai Changpan memiliki kemampuan dasar kemiliteran lantaran pernah mengikuti pendidikan militer di negaranya China. Dimana tersangka bisa bertahan hidup didalam hutan.
Hal tersebut terlihat saat pelarian tersangka dari Rutan Narkoba Cawang Jakarta Timur pada tahun 2007. Dimana ia ditangkap Mabes Polri didalam hutan di daerah Sukabumi.
Baca juga: Napi Kabur, Saksi Diperiksa Karena Sempat Lihat Cai Ji Fan Beli Rokok
"Tersangka ini pernah mengikuti pendidikan kemiliteran di China. Jadi bagaimana dia menghadapi survival itu dia memang sudah punya dasar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (2/10/2020).
Dikatakan, di daerah Tejo, Bogor memiliki hutan cukup luas mencakup 7 kelurahan sehingga tim gabungan bergerak terus. "Ada indikasi tersangka masih berada di hutan. Sekarang kita tim gabungan terus melakukan pengejaran menyusuri hutan disana," tukasnya.
Dengan dasar kemiliteran tersebut, tersangka tidak mengherankan mampu menggali tanah 2,5 meter dengan panjang 30 meter selama 8 bulan. Bahkan tanah galian tersebut mencapai 2 dump truk.
Baca juga: Napi Cai Changpan Diduga Suruh Dua Pegawai Beli Peralatan Untuk Kabur
Seperti diberitakan, dua pegawai Lapas diduga terlibat kaburnya tersangka dari dalam Lapas.
Keduanya bahkan disuruh tersangka membeli peralatan agar tersangka bisa menggali tanah dari dalam tahanan.
Peralatan yang dibeli kedua pegawai, S sebagai Sipir Lapas dan S pegawai Lapas, berupa cangkul kecil, obeng, hingga alat penyedot air atau pompa air.
Pegawai Lapas tersebut lalu mendapat imbalan Rp 100 ribu dan saat diantar Rp 100 ribu.
Baca juga: Bantu Napi Kabur, Wanita Pegawai Rutan Ini Dijanjikan Rp2 Miliar
Sejak awal tim gabungan menemukan banyak kejanggalan kaburnya Cai Ji Fan dari ruang tahanan.
Kejanggalan tersebut dari meterangan napi asal Singapura yang satu sel dengannya, juga keterangan dua penjaga lapas di CCTV dan Menara yang saat itu sedang tertidur.
Napi Cai Changpan kabur tari tahanan diketahui setelah 11 jam kemudian oleh pihak Lapas, pada Senin (14/9/2020) lalu. Napi tersebut kabur dengan menggali lubang di tahanan lalu keluar lewat gorong-gorong. (ilham/win)