Pajak Naik, Tarif Parkir Rasanya Solider

Minggu 15 Mar 2020, 07:05 WIB

“Sebenarnya ketika saya masuk ke warung kopi dan mengajak berunjuk rasa atau membuat spanduk, tujuannya bukan begitu hebat. Ketika tadi saya sedang berjalan di seberang, melihat warung kopi ini ramai, tiba-tiba saya ingin mencoba apa enaknya sih? Kok ramainya  bukan main? Tetapi ketika saya menyeberang jalan, susahnya bukan main juga. Mobil dan motor saling serobot seperti sengaja bikin saya takut. Karena itu ketika masuk ke warung,  saya langsung  mengajak hadirin berunjuk rasa atau memasang spanduk agar lalu lintas tertib, sehingga orang yang melintas di sana, tidak takut ditabrak mobil atau motor. Eee hadirin warung kopi ini malah berbicara soal utang piutang. Bahkan teks spanduk yang saya sarankan agar orang-orang menyeberang jalan tidak takut pun mereka kaitkan juga ke soal utang piutang,” keluh orang yang mampir di warung kopi Mas Wargo dari seberang jalan raya yang melintang di depannya.

“Mungkin sebentar lagi mobil dan motor yang berliweran di jalan raya akan berkurang,” kata orang yang duduk di ujung kanan bangku panjang.

“Dari mana Anda mendapat pikiran aneh seperti itu?” tanya orang yang duduk di kiri Dul Karung .

“Aku baca berita di koran, katanya Pemda dan DPRD DKI sudah bersepakat akan menaikkan pajak pengelolaan parkir mobil dan motor secepatnya,” kata orang duduk tepat di kanan Dul Karung.

“Pajak pengelolaan parkir dinaikkan, tarif parkir otomatis ikut naik . Tetapi jangan mimpi, apalagi mengira, pemilik mobil dan motor akan sampai hati memenjarakan kendaraannya di rumah. Kita malah justru harus kuatir suatu hari kelak para pemilik kendaraan bermotor itu terkena serangan virus yang membuat orang tidak mau berhenti mengendarai mobil atau motor keliling kota. Covid-19 yang sekarang menggoncang dunia, kan akibat virus Corona. Dan Corona itu pernah menjadi merek mobil yang digila-gilai banyak orang,” kata Dul Karung seraya meninggalkan warung kopi Mas Wargo dengan begitu saja. (***)

Berita Terkait
News Update