JAKARTA - Sejumlah massa yang mengatasnamakan dari Presidium Gerakan Jaga Indonesia menerobos pagar Balai Kota DKI Jakarta saat melakukan unjuk rasa. Mereka memaksa ingin bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Massa yang mayoritas adalah wanita ini semula melakukan orasi di Jalan Medan Merdeka Selatan tepat di depan pagar Balai Kota DKI Jakarta dengan mengerahkan satu mobil komando. Sembari membawa Bendera Merah Putih dan beberapa spanduk mereka menyampaikan aspirasi.
Namun, tiba-tiba sejumlah peserta demo yang mayoritas ibu-ibu nekat menaiki pagar Balai Kota DKI dan lari mencoba masuk ke kantor Anies. Sontak, petugas Satpol PP dan anggota pengamanan dalam (Pamdal) mengejar dan menghalangi para demonstran.
Adu mulut pun tidak terhindarkan antara massa yang menerobos masuk dengan petugas keamanan. Tidak lama, petugas Kepolisian langsung membantu menengahi kericuhan tersebut.
"Jangan halang-halangi kami, mana Anies kami mau ketemu," kata salah satu ibu-ibu dengan baju oranye bertuliskan 'The Power of Orange' bernada tinggi, Rabu (19/2/2020).
Petugas sempat kualahan karena para wanita itu terus berusaha masuk dan melarang petugas menghalangi. Mereka mengaku sudah mengantongi izin untuk menggelar aksi tersebut.
"Sudah dari jam 2 kami sabar di sini, tapi sampai sekarang Anies tidak mau keluar," ujar wanita lainnya.
Sementara dari pengeras suara terdengar orator terus menyampaikan bahwa mereka menuntut agar kegiatan balapan Formula E tidak diselenggarakan di Monas karena bagian dari cagar budaya.
"Di sini tempat keramat tempat bung Karno membuat sejarah negara ini. Jangan acak-acak Monas. Kalau mau duit cari duit halal, yang saya tahu ini kan proyek, pasti ada komisi-komisi, jangan tipu rakyat. Itu duit dari keringat kami bayar bajak," ujar orator.
Setelah berdiskusi alot, sepuluh perwakilan aksi diperbolehkan masuk namun bukan bertemu dengan Anies melainkan dibawa ke arah Gedung DPRD DKI Jakarta. Sementara aksi hingga pukul 17.15 WIB masih terus berlangsung.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang dibawa oleh aksi ini yakni yakni menolak revitalisasi Monas, pemugaran Taman Ismail Marzuki (TIM), dan penyelenggaraan Formula E. (yendhi/yp)