JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perhelatan balap mobil bergengsi formula E tahun 2022 ini menjadi pemandangan berbeda yang didapatkan masyarakat Indonesia khususnya warga DKI Jakarta. Pasalnya, kegiatan itu menjadi yang pertama kalinya diadakan ditengah hausnya masyarakat akan kejuaraan balapan yang hampir 15 tahun ini tak pernah terlihat.
Namun, perhelatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan ternyata menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Hal itu muncul karena untuk menggelar acara itu pemerintah harus terlebih dahulu membangun sirkuit yang akhirnya disiapkan di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Karena pembangunan sirkuit baru itu pun, membuat polemik akhirnya muncul lantaran Pemprov DKI mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp560 miliar untuk pembayaran komitmen. Padahal nyatanya, untuk pembangunan sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, nilainya mencapai Rp190 miliar.
Akibat hal itu, para anggota DPRD DKI pun akhirnya bereaksi lantaran ratusan miliar APBD digunakan untuk kegiatan yang dianggap tidak mendukung masyarakat. Mereka pun menggelar rapat paripurna Interpelasi Formula E yang digelar di pimpinan DPRD DKI.
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menuding Pemprov DKI tidak jelas dalam memberi penjelasan audit keuangan Formua E. Pasalnya, hingga saat ini mereka tak kunjung mempublikasikan mengenai pembiayaan mekanisme Formula E.

Foto : Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, terkait dugaan korupsi formula e. (Dok. Poskota)
Bahkan, akibat tak jelasnya audit keuangan atas Formula E, Gubernur Anies Baswedan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan membuatnya menjalani pemeriksaan. Tak hanya itu, masalah internal di DPRD juga terjadi di mana tujuh fraksi DPRD DKI penolak interpelasi melaporkan Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi ke Badan Kehormatan (BK) dewan.
Balapan Sukses
Meski awalnya menimbulkan polemik, namun akhirnya perhelatan balapan mobil listrik itu tetap di gelar di Ancol dan kembali menjadi perhatian. Pasalnya, beredar kabar bahwa di ajang bergengsi itu, tak ada satupun perusahaan yang bersedia menjadi sponsor.
Meski begitu Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, setidaknya terdapat tujuh perusahaan dalam negeri yang meneken kerja sama untuk menjadi sponsor perhelatan balap mobil ramah lingkungan tersebut.
Sahroni menyebut, tujuh perusahaan dalam negeri tersebut yaitu retailer gawai Erafone, Bank Arta Graha Internasional, Hotel Discovery Ancol, Gulavit, Electronic City, Paprika, dan MS Glow for Men. Ia mengklaim tujuh sponsor tersebut, setidaknya nilai kerja samanya mencapai Rp100 miliar.
Penyelanggaraan formula E yang digelar pada 4 Juni lalu itu pun akhirnya dinilai sukses dan karena memecahkan rekor dengan disaksikan 10 juta penonton televisi dan diklaim menjadi penonton siaran tertinggi.