PPDB 2025: Zonasi Tetap Ada atau Diganti? Begini Konsep Barunya!

Sabtu 25 Jan 2025, 07:58 WIB
Sistem PPDB harus mudah diakses dan diawasi oleh masyarakat untuk mencegah kecurangan. (Sumber: pngtree)

Sistem PPDB harus mudah diakses dan diawasi oleh masyarakat untuk mencegah kecurangan. (Sumber: pngtree)

Kajian ini bertujuan untuk menyusun konsep baru yang lebih adaptif dan relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, memberikan gambaran awal bahwa sistem zonasi kemungkinan besar tetap dipertahankan, tetapi dengan berbagai penyempurnaan.

"Zonasi tetap ada, tetapi dengan beberapa penyempurnaan. Kita mencari yang terbaik karena setiap sistem punya kelebihan dan kekurangan," ujar Prasetyo.

Konsep Baru PPDB: Mengintegrasikan Sistem Zonasi dengan Inovasi

Salah satu konsep yang tengah dikaji adalah mengintegrasikan zonasi dengan jalur prestasi dan afirmasi yang lebih transparan. Beberapa poin penting yang sedang dibahas meliputi:

  1. Penguatan Zonasi dengan Teknologi: Penggunaan sistem digital berbasis peta untuk memvalidasi domisili calon siswa secara real-time. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kecurangan terkait perpindahan domisili.
  2. Jalur Prestasi yang Proporsional: Memberikan ruang lebih besar bagi siswa berprestasi tanpa mengabaikan tujuan pemerataan.
  3. Afirmasi untuk Anak Tidak Mampu: Memperluas kuota bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu sehingga mereka mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk bersekolah di sekolah negeri.
  4. Pengawasan yang Ketat: Melibatkan pihak ketiga seperti LSM atau komite sekolah untuk memastikan transparansi dalam proses seleksi.

Baca Juga: Motor Matic Yamaha Gear 125 Punya Banyak Pilihan Warna Baru, Mana Favoritmu?

Respon Masyarakat terhadap Evaluasi Sistem Zonasi

Evaluasi sistem zonasi menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Banyak orang tua yang mengapresiasi upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem, tetapi ada juga yang merasa cemas terhadap perubahan yang akan terjadi.

Rizki, salah satu orang tua murid, berharap sistem baru dapat menghadirkan rasa keadilan dan transparansi. “Kalau sistem zonasi masih ada, harus benar-benar diawasi.

Jangan sampai ada yang dari jauh bisa masuk hanya karena jalur khusus atau karena uang,” ungkapnya.

Di sisi lain, para pendidik juga memberikan masukan penting. Mereka berharap bahwa sistem baru tidak hanya berfokus pada aspek administrasi, tetapi juga memperhatikan pemerataan kualitas tenaga pendidik dan fasilitas di setiap sekolah.

Harapan terhadap PPDB 2025

Keputusan akhir mengenai konsep baru PPDB 2025 masih menunggu persetujuan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah berharap konsep baru ini dapat segera disosialisasikan, mengingat banyak sekolah telah membuka pendaftaran murid baru.

Masyarakat berharap agar PPDB 2025 menjadi sistem yang lebih adil, transparan, dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa harapan utama yang disuarakan adalah:

  • Pemerataan Fasilitas Pendidikan: Pemerintah diharapkan mempercepat perbaikan fasilitas di sekolah-sekolah yang kurang memadai.
  • Transparansi Proses Seleksi: Sistem PPDB harus mudah diakses dan diawasi oleh masyarakat untuk mencegah kecurangan.
  • Peningkatan Kualitas Guru: Selain zonasi, pemerintah juga perlu fokus pada pelatihan dan distribusi guru yang merata di seluruh daerah.

Kesimpulan: Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

Apapun keputusan yang diambil, tujuan utama PPDB adalah memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Berita Terkait
News Update