Pasalnya, dikatakan bahwa sebelum mengakhiri hidupnya, AT sempat bercerita kepada rekannya soal masalah asmaranya pada Sabtu, 11 Januari 2025 sekitar pukul 22.50 WITA, ia curhat bahwa tidak sanggup untuk memenuhi tuntutan mahar tersebut.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiano mengatakan bahwa pihaknya langsung ke TKP seusai menerima laporan.
Saat polisi sampai di TKP, ditemukan AT dan menemukan sendal, topi, handphone yang tergeletak di bawah pohon asam.
Baca Juga: Tak Punya Uang Buat Berobat, Lansia di Tambun Selatan Gantung Diri
Jenazah AT langsung dievakuasi ke RSUD Ba'a untuk dilakukan visum. Hasil visum mengungkapkan bahwa leher korban patah.
Jangan sesekali remehkan depresi! Tindakan bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tidak ada yang membantu. Jika memiliki masalah berat, jangan menyerah dan hindari keputusan untuk mengakhiri hidup.
Kamu tidak sendiri, ada banyak orang yang peduli. Kamu bisa melakukan konsultasi kesehatan jiwa gratis secara daring via laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id yang bisa ditindaklanjuti dengan konsultasi ke psikolog di puskesmas terdekat.
Bisa juga menghubungi Yayasan Pulih: (021) 78842580, Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454, LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.