Selain itu, beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan semprotan garam, alih-alih semprotan obat. Semprotan garam bekerja lebih lambat tetapi tidak memiliki efek pantulan.
Ada juga perangkat sinus bioelektronik untuk membantu mengurangi peradangan, nyeri, dan hidung tersumbat. Tenang saja, perangkat ini dijual bebas kok.
Perangkat ini bekerja dengan menggunakan arus mikro pada serabut saraf untuk membantu meredakan gejala flu.
3. Batuk
Tidak dapat berhenti batuk? Anda memiliki dua pilihan utama dalam pengobatan flu dan pilek.
Pertama, obat penekan batuk, seperti dekstrometorfan yang dapat meredakan batuk untuk sementara waktu.
Dan kedua adalah Ekspektoran, seperti guaifenesin, yang dapat memecah kongesti di dada dengan mengencerkan lendir di saluran napas.
Dengan cara ini, saat batuk Anda dapat mengeluarkan dahak dengan lebih mudah. Tips lainnya, minumlah banyak air jika Anda mengonsumsi obat ini.
Batuk yang sesekali dapat membersihkan paru-paru dari polutan dan dahak berlebih sehingga mungkin tidak perlu diobati.
Namun, jika batuk yang diderita tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, harus didiagnosis dan diobati.
4. Demam, Pegal, dan Sakit Tenggorokan
Gejala-gejala ini biasanya ringan pada flu dibandingkan dengan penyakit yang lebih serius. Namun seperti asetaminofen atau ibuprofen bisa dikonsumsi.
Sebagian besar ahli sepakat bahwa tidak apa-apa untuk mengonsumsi sesuatu untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam seperti keduanya jika merasa tidak enak badan dan tidak dapat beristirahat.
Demam mungkin merupakan hal yang baik. Demam membantu tubuh melawan infeksi dengan menekan pertumbuhan bakteri dan virus serta mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.