ADVERTISEMENT

Prabowo Janjikan Puskesmas Canggih, Pemerhati Kesehatan: Cuma Bangun Citra Politik Saja

Senin, 5 Februari 2024 10:28 WIB

Share
Prabowo Subianto, Ahmad Tri Hawaari
Prabowo Subianto, Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Statemen Prabowo, capres nomor urut 02 dalam debat capres terakhir menyatakan akan membangun puskesmas yang canggih. Dan itu bukti bahwa program kesehatan paslon 02 tersebut masih bertumpu pada pengobatan (kuratif) dan penyembuhan (rehabilitatif).

Selain tentunya ada tujuan proyek pembangunan dan pengadaan alkes untuk mewujudkan program puskesmas canggih.

Menurut, Agung Nugroho ketua nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia apa yang dicetuskan Prabowo itu hanya akan membuat Indonesia terus berkutat pada program kuratif dan rehabilitatif.

"Kalau fokusnya hanya pada  kuratif dan rehabilitatif, seberapa pun anggaran yang dianggaran tidak akan pernah mencukupi" ujar Agung dalam siaran persnya pagi ini (5/2) di Jakarta.


Agung menilai bahwa tidak ada hal penting membuat puskesmas dibuat canggih, karena tujuan dibentuknya Puskesmas memang bukan pada kuratif tingkat lanjut yang membutuhkan alkes bertekhnologi tinggi.

"Puskesmas itu tujuan dan fungsinya lebih mengutamakan pencegahan (preventif) dan penyadaraan (promotif) upaya kesehatan, kuratif bukan fungsi utama puskesmas" ungkap Agung.

Permenkes No. 43 Tahun 2019 menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

"Prabowo tidak memahami perbedaan fungsi puskesmas dan RS, sehingga berhalusinasi mau membuat puskesmas yang canggih" tegas Agung.


Sementara di Indonesia itu menurut Agung, yang tertinggal adalah program pembangunan preventif dan promotif kesehatan, karena selama ini fokus pembangunan kesehatan Indonesia masih bertumpu pada kuratif dan rehabilitatif karena seksi secara politik untuk membangun citra.

"Pembangunan Preventif dan Promotif itu jangka panjang yang tidak bisa dipetik secara politik dalam jangka waktu 3 atau 5 tahun, sehingga tidak dijalankan secara maksimal " kritik Agung.

Sementara itu paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dalam paparannya Anies menyebutkan bahwa selama ini puskesmas hanya diarahkan untuk fokus pada hal-hal yang bersifat kuratif. Dan urusan kesehatan semata-mata hanya urusan kementerian dan dinas kesehatan saja.

Anies menyebutkan bahwa upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif harus dijalankan seimbang. Apa yang dikatakan Anies, menurut Agung adalah sejalan dengan paradigma kekinian terkait pembangunan kesehatan di Indonesia. (deny)

 

ADVERTISEMENT

Reporter: Deny Zainuddin
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT