.jpg)
JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Dalam debat kelima Calon Presiden dan Wakil Presiden RI pada Pemilu 2024 yang digelar di JCC Senayan, pada Minggu, (4/2/2024), sejumlah kalangan menilai melandai.
Debat kelima tersebut mengusung tema kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi dan Subtema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.
Pasalnya, dari sejumlah tema debat, ketiga calon lebih cenderung sependapat alias setuju, terutama yang disampaikan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, pada tema Pendidikan dan Perlindungan Tenaga Migran Indonesia.
Sehingga, hal itu pun mengundang komentar Najwa Shihab yang mengungkapkan bahwa debat tersebut seperti terkesan sarasehan, sebagaimana dilansir dari kanal Youtube, Mata Najwa, pada Minggu (4/2/2024).
Kendati demikian, tim pendukung capres Prabowo, Fadli Zon bahwa capresnya tersebut lebih konsisten terhadap pendapat kedua pesaingnya.
Namun, debat mulai panas ketika memasuki segmentasi tanya jawab antar capres nomor urut 3 ke capres nomor urut 2, dimana Ganjar menanyakan terkait persoalan dan ketimpangan internet gratis di sekolah sebagai tanggapan terkait pernyataan Prabowo yang sempat mengungkapkan bahwa pengguna internet biasanya termasuk otaknya lambat.
“Di Pontianak pada 20 Januari, bapak menyampaikan bahwa orang yang menginginkan internet gratis itu, otaknya lambat, padahal biasanya otaknya cemerlang,” ungkap Ganjar saat sesi tanya jawab.
Menanggapi pertanyaan yang disampaikan Capres Ganjar, Prabowo beranggapan bahwa Ganjar tidak lengkap terhadap pernyataan yang sempat dia sampaikan terkait internet gratis.
Prabowo menjawab bahwa dia bersikukuh memprioritaskan makan gratis yang dianggap lebih penting.
“Mungkin tidak lengkap apa yang bapak denger ucapan saya, yang saya katakan adalah yang mana yang lebih penting, makan gratis atau internet gratis untuk orang yang sedang susah, itu yang saya maksud, jangan internet gratis lebih dipentingkan daripada makan gratis, ini mutlak untuk rakyat kita, mereka harus makan, anak-anak harus makan, orang miskin harus makan, itu maksud saya,mungkin ada yang lapor ke bapak kurang lengkap,” kata Prabowo.
Namun, Capres Ganjar menanggapi jawaban Capres Prabowo, bahwa jejak internet tidak pernah hilang.
“Maka statement bapak yang hari ini ingin mencoba mengklarifikasi, rasa-rasanya di publik sudah lewat, karena pertanyaan bapak itu sudah clear dan membandingkan itu,” ungkap Ganjar. (Ade Mamad)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
