ADVERTISEMENT

Dampak Fenomena El Nino di Kabupaten Bogor, 42 Ribu Hektar Diprediksi Alami Kekeringan

Kamis, 1 Juni 2023 11:07 WIB

Share
Foto: Kabid Perlindungan dan Pelayanan Usaha, Judi Rahmat (Poskota/Panca Aji)
Foto: Kabid Perlindungan dan Pelayanan Usaha, Judi Rahmat (Poskota/Panca Aji)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dampak dari terjadinya fenomena El Nino, Dinas Kehutanan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Bogor prediksi puluhan ribu hektare persawahan terancam dilanda kekeringan akibat fenomena tersebut.

Kabid Perlindungan dan Pelayanan Usaha, Judi Rahmat mengatakan, melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat, Kabupaten Bogor memiliki ladang persawahan seluas 42.000 Hektare. "Tahun ini kita akan mengalami banyak krisis, kritis bahkan. rena akan ada  El Nino, ada musim panas yang tinggi peluang itu(kekeringan)nya tinggi," kata Rahmat kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).

Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bogor saat ini telah mengalami kekeringan, diantaranya adalah Kecamatan Jonggol dan Tanjungsari di wilayah timur Kabupaten Bogor. Kedua kecamatan ini terdampak kekeringan karena sumber mata air di lokasi tersebut tidak cukup besar akibat fenomena El Nino.

“Untuk Bogor wilayah barat relatif bagus, kecuali Kecamatan Tenjo kita sudah tidak punya sawah irigasi, jadi itu sawah tidak ada hujan, pada saat hujan itu bisa dimanfaatkan tapi pada saat garung itu tidak bisa dipake," paparnya.

Kabupaten Bogor sendiri, memiliki jadwal panen 3 kali di setiap tahunnya. Jika ditotal, petani di Bumi Tegar Beriman ini bisa memanen gabah kering hingga 600 ribu ton di setiap tahunnya. 

"Minimal produksi satu tahun itu tidak terlalu berkurang. Makanya sampe sekarang kita selalu sosialisasikan ke masyarakat hayu jangan nunda dulu mumpung hujannya masih bagus, irigasinya masih bagus, selesai panen cepat tanam, selesai panen cepat tanam. Nanti pada saat musim kemarau praktis tidak ada air tidak bisa nanam," ucap Judi.

Guna mengantisipasi kekeringan dampak fenomena El Nino yang terjadi pada bulan Juni hingga September, tambah Judi, pihaknya berencana untuk memasang pompa air di sejumlah sentral pertanian.

"Kalau padi itu membutuhkan airnya di satu bulan pertama, pada saat nanti terjadi elnino harapan mereka tinggal nunggu panen saja," pungkasnya. (Panca)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Panca Aji
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT