ADVERTISEMENT

Lumbung Padi di Bogor Mulai Kekeringan

Jumat, 30 Agustus 2013 09:21 WIB

Share
Lumbung Padi di Bogor Mulai Kekeringan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR (Pos Kota) –Sebagai lumbung padi bagi Kabupaten Bogor, ribuan hektar sawah di Kecamatan Cariu terancam kekeringan. Sejak sebulan ini tidak turun hujan, sedangkan aliran Sungai Cibebet yang membelah Kecamatan Carui mulai berkurang sehingga petani belum mau bercocok tanam. Diperkirakan kekeringan bakal terjadi hingga sebulan kedepan. “Dari laporan Badan Meteorologi dan Geofisika Dramga Bogor, hujan tak akan terjadi di wilayah Cariu dan sekitarnya sampai September mendatang. Sedangkan lahan yang mulai kekeringan seluas 2.618 hektar,” ujar Camat Cariu Didin Wahidin, Kamis. Sedangkan aliran Sungai Cibebet dan Kali Cihoe mulai menyusut sehingga saluran irigasi tak berjalan maksimal. Dampak dari kekeringan ini petani belum mau bercocok tanam, menungu hujan. Sehingga banyak petani kini beralih profesi menjadi buruh batako dan pengojek. Sedangkan jumlah petani sekitar 3.000-an orang dan memasuki kemarau ini sekitar 700-an petani yang mau bercocok tanam di lahan sekitar 13 hektar. “Mereka yang bertahan ini lantaran lahanya dekat dengan sungai, sementara ribuan petani lainnya hingga akhir Agustus ini belum mau bercocok tanam. Selama ini Cariu dikenal lumbung padi Kabupaten Bogor, sebab itu kita sudah minta bantuan pompa akir ke pemkab,” jelasnya.. Kadis Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Bogor M Zairin mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 37 unit pompa air untuk membasahi ladang pertanian. “Pompa-pompa air itu bukan hanya untuk Cariu saja tapi juga beberapa wilayah pemasok beras lainya seperti Cileungsi, Sukamakmur, Jonggol, Tanjung Sari, Pamijahan, Cibubulang, Dramaga serta Cijeruk,” katanya. Meski belum ada laporan dari wilayah lain, selain Kecamatan Cariu, pihaknya hanya mengantisipasi kekeringan mengingat hujan diprediksi akhir Oktober mendatang. Menurutnya, Cariu, sudah dua kali mengalami panen raya, sehingga pasokan beras masih aman. “Kita berharap pompa yang akan dikirim pekan depan, dapat menyedot air Sungai Cibebet untuk membasahi lahan pertanian dan petani mau bercocok tanam,” haraprnya seraya menyebutkan pihaknya akan terus memantau, jika hujan tak kunjung turun dalam beberapa pekan ke depan, mungkin akan ada cara lain mengatasi kekeringan di wilayah lumbung padi. (iwan)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT