INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Sir Alex Ferguson kembali menunjukkan minat menyaksikan mantan klubnya Manchester United yang tampil ganas di bawah Erik ten Hag.
Menurut Mirror, pelatih legendaris Manchester United itu terkesan dengan peforma Setan Merah yang diambil alih Ten Hag pada awal musim 2022/2023.
Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United mengalami penurunan dengan sejumlah manajer top gagal di klub tersebut.
The Red Devils terakhir kali meraih trofi Liga Primer Inggris di bawah manajemen Ferguson. Sementara, trofi terakhir yang diraih Manchester United adalah Piala Eropa ketika di bawah Jose Mourinho di tahun 2017.
Akan tetapi Ten Hag akhirnya mulai mengembalikan Man United ke jalan yang benar, setelah membawa mereka ke final Piala EFL atau Carabao menghadapi Newcastle. Setan merah juga bertengger di peringkat ketiga klasemen Liga Primer Inggris dengan 42 poin dari 21 pertandingan, terpaut delapan poin dari Arsenal.
Di sisi lain, klub tetangga United, Manchester City baru saja mendapat tuduhan serius terkait masalah financial fair play. Skuat Pep Guardiola terancam menghadapi sanksi pengurangan poin, menjadikan skuat Erik ten Hag dan Newcastle pesaing yang tersisa untuk gelar Liga Primer Inggris.
Manchester United telah memenangkan 13 pertandingan kandang berturut-turut dan berhasil mencapai putaran kelima Piala FA dan babak sistem gugur Liga Europa.
Mirror melaporkan bahwa Sir Alex Ferguson secara teratur hadir untuk menonton klub yang pernah ia bawa ke masa kejayaan. Ia melihat Man United semakin bersemangat di bawah Ten Hag, dan keduanya terlihat berbicara satu sama lain.
Sir Alex Ferguson is enthused by Ten Hag and is now becoming a fixture at #mufc's away games, as well as being a regular at Old Trafford. [@MikeKeegan_DM]
— UtdTruthful (@Utdtruthful) February 5, 2023
Sir❤️ pic.twitter.com/ByhLvEwNCB
Ten Hag sebelumnya mengungkapkan bahwa dia mencoba meniru Ferguson saat dia ingin mengubah nasib Setan Merah.
“Manchester United tidak benar-benar memiliki faktor ketakutan musim lalu. Tidak ada semangat. Saya melihat tidak ada dinamika tim dalam skuat. Ketahanan mental sangat rendah. Saya melihatnya sebagai orang luar - dan juga menyadarinya di minggu-minggu pertama saya di klub," kata Ten Hag.
"Saya melihat budaya klub. Saya bertanya, 'Bagaimana Manchester United menjadi hebat?' Dan bagi saya, itu tentang Sir Alex Ferguson. Timnya unggul dalam kebersamaan, kolektivitas, semangat. Anda tidak bisa mengalahkan mereka,” lanjutnya.
Ten Hag turut memuji kualitas pemain Manchester United di era Sir Alex Ferguson, pelatih asal Belanda itu mendambakan skuat berisi pemain top di posisinya.
“United selalu memiliki striker top seperti Cantona, Cole, Sheringham, Yorke, Van Nistelrooy, Van Persie. Dan kiper top seperti Schmeichel, Van der Sar, De Gea. Di tengah, ada tokoh-tokoh besar seperti Jaap Stam, Vidic, Rio Ferdinand,” kata Ten Hag.
"Dan selalu strategis di lini tengah. Roy Keane, sang bos. Paul Scholes, pesepakbola dan kepribadian yang luar biasa. Dan pikirkan pemain seperti Ryan Giggs atau David Beckham. Itulah budaya Manchester United,” jelas Ten Hag. (*)