COVID-19 (Ilustrasi)

Kesehatan

Menteri Kesehatan: COVID-19 Varian XBB Sudah Ditemukan di Indonesia, Perkuat Prokes

Jumat 21 Okt 2022, 18:00 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - COVID-19 varian XBB sudah ditemukan di Indonesia.

Pernyataan ini datang dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dia meminta semua pihak bekerja sama memperkuat efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan (prokes).

“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari karena ada kasus varian baru yaitu XBB,” ucapnya dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta pada Jumat (21/10/2022).

Dia melanjutkan,”Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus.”

Budi Gunadi Sadikin menekankan negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.

Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi meski Indonesia berhasil mengendalikan pandemi lebih baik dibandingkan pada awal tahun 2020 saat pertama kali pandemi terjadi atau pada saat bulan Juli 2021 lalu akibat varian Delta.

Varian XBB dan BA.2.7.5 sudah terjadi di India. Saat ini varian XBB sudah mengepung negara tetangga seperti Singapura dan Australia.

Tetapi Budi Gunadi Sadikin menilai masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga yang patuh pada protokol kesehatan.

Hal ini nampak dari pemakaian masker yang tidak dilepas di saat negara lain dengan percaya dirinya menarik kebijakan terkait protokol kesehatan.

Selain itu capaian vaksinasi COVID-19 sudah bisa dikatakan sangat baik karena sebanyak 440 juta dosis telah disuntikkan lebih kepada 240 juta warga.

“Imunitas masyarakat kita sudah baik dan yang kedua protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif,” katanya.

Budi Gunadi Sadikin memaparkan penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Ini dibuktikan dengan jumlah kasus yang sempat mencapai hampir 600 ribu kasus per hari namun kini sudah turun di bawah angka 2.000 kasus per harinya.

"Indonesia di bulan Juli dan Agustus kemarin termasuk satu dari beberapa negara saja bersama India, Tiongkok yang kenaikannya sangat sedikit," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit pun dari yang semula bisa mencapai 100 ribu orang namun saat ini hanya berkisar 3.100 saja.

Adapun kasus kematian yang pada mulanya bisa mencapai 1.800 jiwa per hari saat ini menunjukkan penurunan sampai 17-19 jiwa per hari.

Indonesia juga tidak menghadapi gelombang Omicron untuk varian BA.4 dan BA.5 saat negara lain mengalaminya.

"Tetapi ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari. Lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari. Padahal penduduk Singapura 5 juta. Sedangkan penduduk kita 270 juta,” katanya.

Dia menyebutkan seluruh dunia mengakui bahwa penanganan COVID-19 di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik.

Namun, tantangan selanjutnya adalah kenaikan kasus yang diprediksi terjadi pada bulan Januari - Februari 2023 akibat lahirnya mutasi baru.

“Ini butuh bantuan dari semuanya agar kita bisa disiplin protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan yang belum booster segera booster,” pungkas Budi Gunadi Sadikin. ***

Tags:
Varian XBBcovid-19PandemiPPKMprotokol kesehatan

Reporter

Administrator

Editor